SURATDOKTER.com - Trend penggunaan kawat gigi atau biasa yang disebut behel semakin meningkat.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu keragaman bentuk kawat dan warna yang ditawarkan sehingga memungkinkan untuk menghiasinya dengan benda benda kecil.
Akibatnya, tidak sedikit orang yang tidak memerlukan secara fungsional, turun mengikuti trend tersebut.
Bahkan untuk tampil modis, banyak yang bersedia memasang kawat gigi ke tempat yang tidak seharusnya dan tergiur oleh harga murah.
Alasan utama banyak orang yang memasang kawat gigi atau behel ke tukang gigi adalah karena biaya yang relatif rendah dibandingkan jika memasang kawat gigi ke dokter gigi spesialis.
Namun, perlu diingatkan, bahwa pemasangan behel oleh mereka yang tidak memiliki kemampuan dibidang ortondik yang memadai dapat meningkatkan risiko kerusakan kesehatan gigi dan mulut.
Memasang kawat gigi ke dokter spesialis jauh lebih kompleks dibandingkan dengan dokter gigi umum.
Sebagian besar dokter gigi umum hanya terlatih dalam hal pencabutan gigi dan pemasangan kawat
Sementara ortodontis memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai dalam merancang perawatan ortondik yang sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Balita Tantrum Saat Makan? Cobain Metode 2-30-2 Ini Bund!
Pemasangan pada ortodontis dilakukan dalam berbagai tahap, seperti:
- Ortodontis akan melalukan pemeriksaan virtual terlebih dahulu,
- kemudian, ortodontis akan melakukan radiografi untuk melihat struktur gigi didalam gusi,
- dan yang terakhir, pasian akan difoto nampak depan, samping, saat tersenyum, memfoto gigi pada rahang atas dan bawah, serta saat menggigit. Hal ini dikarenakan foto foto tersebut akan digunakan untuk mengevaluasi apakah ada kesalahan struktural pada bentuk wajah yang disebabkan oleh susunan gigi pasien.
Kerumitan dalam pemasangan kawat gigi yang dilakukan dokter spesialis menunjukkan bahwa pemasangan kawat gigi hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang ortodontik.
Jika tidak dilakukan pada orang yang tepat, maka akan mengakibatkan mereka melakukan perawatan tanpa dasar ilmu yang tepat dan tanpa tanggung jawab terhadap kesalahan yang dapat membahayakan kesehatan gigi dan mulut pasien.