SuratDokter.com - Lemak visceral atau yang biasa disebut sebagai perut buncit merupakan masalah umum yang dialami oleh banyak orang. Kondisi ini menyebabkan sebagian orang merasa tidak percaya diri dengan penampilannya.
Selain berpengaruh pada penampilan, perut buncit sebenarnya bisa jadi salah satu tanda bahaya bagi kesehatan seseorang. Sayangnya, banyak dari kita mengabaikan hal tersebut.
Perut buncit disebabkan adanya penimbunan dari lemak di begian perut. Lemak dalam perut terbagi menjadi dua macam yaitu lemak subkutan dan lemak visceral.
Lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit yang dapat terlihat dan bisa dicubit, sedangkan lemak visceral adalah lemak yang berada disekitar organ tubuh sehingga lemak ini tidak terlihat dan disebut obesitas perut.
Baca Juga: Menghadapi Gangguan Pencernaan: Tips Sehari-hari untuk Meredakan Masalah Lambung
Penyebab Perut Buncit
Perut buncit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gaya hidup yang tidak sehat, pola makan, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa faktor penyebab perut buncit adalah:
1. Pola Makan yang Tidak Sehat: Mengkonsumsi makanan berlemak, gula dan kalori yang berlebihan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak dalam perut.Misalnya makanan olahan, makanan cepat saji, minuman beralkohol dan makanan yang berminyak seperti gorengan.
2. Kurangnya Olahraga atau Aktivitas Fisik: Gaya hidup yang kurang aktif seperti berolahraga atau melakukan aktivitas fisik lainnya dapat menyebabkan akumulasi lemak di area perut. Jarang olahraga dan kurangnya aktivitas fisik lainnya mengurangi pembakaran kalori dan memperlambat metabolisme tubuh.
3. Perubahan Hormonal: Perubahan hormonal seperti menopause pada wanita dapat menyebabkan peningkatan lemak dalam perut. Hormon estrogen dan progesteron dapat berpengaruh pada distribusi lemak dalam tubuh.
4. Stres: Stres yang tidak terkontrol dapat memicu hormon kortisol meningkat sehingga dapat meningkatkan nafsu makan, terutama pada makanan manis, tinggi kalori dan berlemak.
5. Kurang Istirahat: Banyak penelitian mengatakan bahwa kurang tidur dapat berisiko menaikkan berat badan, hal ini terjadi karena penumpukan lemak visceral dalam tubuh. Kurang tidur dapat memicu hormon ghrelin dan penurunan hormon leptin yang membuat Anda merasa cepat lapar dan ingin makan terus-menerus.
6. Kondisi Medis: Kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), resistensi insulin, dan sindrom Cushing dapat menyebabkan peningkatan lemak perut. Selain itu terdapat bakteri firmicutes dengan jumlah banyak dalam usus dapat meningkatkan jumlah kalori dari makanan sehingga dapat menaikkan berat badan dan perut buncit.
Baca Juga: Bahaya Perut Kembung yang Sering Diabaikan, Ketahui Gejalanya
Risiko yang Ditimbulkan oleh Perut Buncit
Selain menimbulkan rasa tidak percaya diri, perut buncit memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit. Adapun risiko penyakit yang disebabkan oleh perut buncit antara lain:
1. Obesitas: Obesitas disebabkan oleh penumpukan lemak dalam perut sehingga mengakibatkan perut menjadi buncit. Hal ini disebabkan oleh asupan kalori dalam tubuh lebih banyak dibandingkan kalori yang dibakar. Kondisi ini dapat berisiko terjadinya komplikasi lain seperti diabetes, jantung, hipertensi dan masalah kesehatan lainnya.