SURATDOKTER.com – Klasifikasi golongan darah dibagi menjadi golongan ABO, kali ini kita akan membahas mengenai golongan darah B.
Golongan darah B disebut memiliki keunikan yaitu mengobati penyakit kelainan darah seperti bentuk keping darah dan penyakit thalassemia.
Meskipun begitu, golongan darah B juga dikenal sebagai golongan darah yang rentan risiko penyakit jantung. Benarkah begitu? Yuk! Simak fakta unik lainnya tentang golongan darah B ini.
Baca Juga: Cara Mengelola Emosi bagi Orang dengan Golongan Darah B
Golongan Darah
Golongan darah adalah sebuah subtitusi di mana kelompok darah diklasifikasikan berdasarkan adanya atau tidak adanya antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah.
Karena membrane pada sel darah merah memiliki jenis protein dan karbohidrat yang berbeda. Maka penggolongan darah ABO serta Rhesus + dan - (Rh) adalah yang paling penting.
Adapun istilahnya yaitu tranfusi darah merupakan proses menambahkan darah atau zat berbasis darah ke sistem peredaran tubuh orang lain.
Reaksi transfusi imunologis yang dapat menyebabkan anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian dapat terjadi karena transfusi darah dari golongan darah yang tidak kompatibel.
Tujuan transfusi darah adalah untuk menggantikan darah dalam tubuh seseorang yang hilang karena operasi, cedera, penyakit, masalah pendarahan, dan faktor lainnya dengan darah baru.
Untuk menyelamatkan nyawa seseorang dan mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan kehilangan darah yang semakin parah maka dilakukan melalui proses transfusi darah ini.
Pendarahan atau kehilangan darah yang berlebihan dapat menyebabkan kadar hemoglobin menurun secara signifikan, yang dapat menyebabkan kerusakan pada banyak organ tubuh karena kekurangan oksigen.
Apakah Golongan Darah B Rentan Risiko Penyakit Jantung?
Seseorang yang memiliki golongan darah B adalah orang yang mempunyai antigen B dan antibodi anti-A pada plasma darahnya.
Selain trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih, plasma darah adalah kumpulan protein yang dikenal sebagai antibodi.