SURATDOTER.com- Setiap Rumah Sakit memiliki aturan-aturan untuk tenaga medis dalam melayani pasien. Seperti salah satunya adalah prosedur antri layanan IGD yang harus dijaga oleh setiap tenaga medis.
Namun kadang pasien ada yang tidak bisa memahami itu dan menimbulkan kesalahpahaman antara keluarga pasien dengan tenaga medis.
Prosedur Antrian Layanan IGD
Pada dasarnya prosedur antri layanan IGD diterapkan untuk keadaan Dimana kondisi jumlah pasien melebihi kapasitas tenaga medis yang tersedia saat itu. Ada beberapa pengelompokan jenis pasien yang perlu penanganan sesuai dengan keadaannya seperti:
Baca Juga: Kenapa Badan Terasa Sakit Setelah Dipijat? Simak Alasannya di Sini!
1. Pasien dengan kondisi keadaan cedera yang berat
Pasien dengan kategori cedera parah di dalam dunia medis dikelompokkan ke dalam warna merah. Dimana keadaan pasien yang harus segera mendapatkan pertolongan medis. Apabila tidak segera mendapatkan pertolongan, maka kondisi Kesehatan pasien akan mengalamo gangguan lebih berat.
2. Pasien yang butuh penangan segera namun tidak kritis
Pasien yang mengalami cedera berat namun tidak dalam keadaan kritis di dalam teori kedokteran masuk ke dalam kategori kuning. Penanganan harus segera dilakukan di ruangan Tindakan khusus.
3. Pasien dengan cedera ringan
Pasien yang memiliki keluhan cedera ringan di masukkan ke dalam kelompok pasien hijau. Dimana kelompok pasien ini masih bisa Kembali berjalan setelah dilakukan Tindakan dan juga observasi dari petugas medis.
Baca Juga: Benarkah Wortel Bisa Jadi Pengganti Skincare? Simak Penjelasannya!
4. Pasien yang tidak tertolong
Pasien yang sudah tidak dapat ditolong. Di dunia medis, jenis pasien seperti ini masuk ke dalam kategori hitam. Pasien kondisi begini sangat tidak mungkin dilakukan Tindakan pertolongan. Biasanya pasien seperti ini bisa datang dalam kondisi yang sudah tidak bernyawa lagi ketika dalam perjalanan.
Konsep Pelayanan IGD
Pelayanan di IGD rumah sakit yang mengacu pada sistem triase (immediate, urgent dan non urgent) sangat membantu pihak rumah sakit untuk memberikan penanganan kepada pasien secara tepat.
1. Pemeriksaan awal
Pada saat pasien tiba di UGD rumah sakit, pihak medis akan melakukan pemeriksaan awal untuk memastikan kondisi awal pasien. Pemeriksaan awal ini berfungsi untuk mengetahui prioritas penanganan pasien.
Tanpa pemeriksaan awal, tenaga medis mungkin akan salah dalam menangani pasien. Ketepatan waktu untuk menangani pasien penting agar tidak sampai pasien menjadi meninggal karena tidak tertangani dengan baik.
2. Pemberian Tindakan awal sesuai gejala dan keluhan pasien
Setelah tenaga medis memberikan pemeriksaan awal dan memeriksa status emergency dari pasien, selanjutnya pasien akan mendapatkan Tindakan sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.