SURATDOKTER.com - Saat ini kasus bullying sudah menjadi permasalahan yang sering terjadi, dan bukan hanya sekedar masalah ringan.
Di Indonesia, bullying semakin meningkat kasusnya namun seringkali kita abai. Baru-baru ini viral kasus bullying di salah satu sekolah swasta.
Harusnya ini menjadi perhatian bagi para orang tua, sebab ini tidak luput dari kurangnya pengawasan. Pelaku melakukan aksi bullying disebabkan oleh banyak hal.
Lebih jelasnya, berikut ulasan di bawah ini.
Bullying dan Dampaknya Terhadap Korban
Bullying merupakan perilaku yang sangat buruk. Tidak hanya verbal (cacian atau makian), bullying juga bisa berupa non-verbal (tindakan).
Perilaku ini terbilang agresif dan berulang yang dilakukan oleh suatu kelompok atau individu.
Beberapa orang beranggapan bahwa bullying hanyalah sebuah kenakalan yang dilakukan oleh remaja. Faktanya tidak begitu, korban dari aksi bullying bisa menderita berbagai dampak, yakni :
- Mengalami masalah kesehatan mental, korban dari aksi ini sangat berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan mental. Mereka yang terdampak akan menjadi seorang dengan gangguan kecemasan tinggi, gangguan makan berupa bulimia atau anoreksia, dan dalam beberapa kasus korban akan memiliki pikiran bunuh diri.
- Kehilangan kepercayaan diri, mereka akan mengisolasi diri dari lingkungan sosial, merasa kesepian, stress bahkan depresi. Selain itu, korban juga akan mengalami penurunan kualitas hidup secara bertahap atau juga langsung.
- Kesulitan dalam pembelajaran, karena stress di bully, korban akan sulit fokus dalam belajar bahkan kehilangan minat untuk ikut serta di lingkungan akademik.
- Renggangnya hubungan sosial yang terjalin, selain merusak pribadi, kehidupan korban bullying juga akan mengalami perubahan. Mereka cenderung akan hilang kepercayaan pada orang lain, tidak berminat mengembangkan sayap persahabatan, dan sulit berinteraksi lebih di lingkungan sosial. Efek ini bersifat jangka panjang yang sangat mempengaruhi kehidupan korban.
- Cedera fisik, selain luka batin korban akan memiliki luka fisik. Membuat bekas memar, lebam, dan bahkan luka serius seperti gegar otak, patah tulang, dan berbagai bahaya lain.
Faktor-faktor Penyebab Pelaku Melakukan Aksi Bullying
Setelah mengetahui dampak dari aksi bullying, kita juga harus mengetahui alasan dari pelaku melakukan bully.
Apa sekedar ikut-ikutan teman di sekolah atau memang niat melakukan aksi bully. Alasannya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
- Faktor keluarga
Seorang anak cenderung berperilaku sesuai dengan yang terjadi di dalam keluarganya. Komunikasi positif menjadi kunci penting agar terciptanya sikap yang sehat pada anak.
Dalam beberapa kasus, setelah ditelusuri lebih dalam pelaku yang melakukan bullying kebanyakan mengalami pola hidup yang berantakan, seperti kekerasan, perceraian orang tua, saling caci dan maki di depan anak, juga tidak adanya kestabilan dalam keluarga.
Hal inilah yang memicu stress dan ingin lepas, bersikap diluar batas agar mendapat perhatian. Bullying menurut mereka merupakan hal biasa, karena di keluarga terbiasa kasar dan tidak diajarkan ada batas-batas dalam lingkungan keluarga, pertemanan, dan masyarakat.
- Faktor media massa
Remaja adalah dimana anak-anak mulai bagaimana mendewasakan diri. Dijelaskan bahwa media yang dilihat sangat mempengaruhi persepsi setiap anak, karena mereka memiliki cara berbeda dalam memandang kehidupan.
Yang menggunakan internet paling sering adalah remaja, namun tidak banyak yang mengerti menggunakan internet secara baik dan sehat.