SURATDOKTER.com - Kanker payudara menjadi sorotan utama dalam dunia kesehatan masyarakat Indonesia, menunjukkan tren yang tidak dapat diabaikan.
Berdasarkan informasi terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, angka kasus baru kanker payudara mencapai 68.858, menyumbang sekitar 16,6ri add up to 396.914 kasus kanker baru di Indonesia. Lebih mencemaskan lagi, jumlah kematian akibat kanker payudara mencapai lebih dari 22 ribu jiwa.
Dari data ini menimbulkan pertanyaan yang mendalam terkait faktor-faktor yang mendorong peningkatan jumlah kasus kanker payudara di masyarakat.
Banyak faktor dapat diidentifikasi, termasuk perubahan gaya hidup, faktor genetik, dan kesadaran akan pentingnya deteksi dini. Kanker payudara tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan perempuan, tetapi juga menuntut perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat.
Melihat dampak kesehatan serius yang dihasilkan, memahami kanker payudara menjadi kunci penting. Kanker ini tidak hanya merajalela dalam jumlah kasus baru, tetapi juga menempati posisi puncak sebagai penyebab kematian utama akibat kanker di Indonesia.
Dalam rangka menciptakan kesadaran dan mendorong tindakan preventif, penting bagi masyarakat umum, terutama kaum muda, untuk memahami perlunya upaya deteksi dini dan pencegahan.
Data diatas menggambarkan bahwa masalah kanker payudara bukanlah sekadar statistik kering, melainkan persoalan nyata yang perlu mendapat perhatian serius. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan ini, pengenalan metode deteksi dini seperti mammografi menjadi langkah yang strategis dan bijak.
Deteksi kanker payudara sejak dini memiliki peranan penting dalam meningkatkan tingkat kesembuhan dan mengurangi angka kematian.
Baca Juga: Semprot Parfum ke Kulit Sebabkan Kanker Kulit? Cek Faktanya Disini!
Apa Itu Metode Mammografi
Mammografi adalah metode pemeriksaan payudara menggunakan sinar-x untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara, seperti kanker payudara, kista, dan tumor. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menekan payudara dengan alat khusus agar payudara menjadi rata dan terlihat jelas pada gambar sinar-x.
Jenis-jenis mammografi berdasarkan tujuannya adalah:
- Mammografi skrining
Mammografi skrining dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, terutama pada wanita yang tidak memiliki gejala atau keluhan. Pemeriksaan ini direkomendasikan dilakukan secara rutin setiap 2 tahun sekali, mulai usia 40 tahun.
- Mammografi diagnostic
Mammografi diagnostik dilakukan untuk mencari penyebab kelainan pada payudara, seperti nyeri, benjolan, infeksi pada puting, atau perubahan tekstur kulit payudara. Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menunjang hasil mammografi skrining yang tidak typical.
Jenis-jenis mammografi berdasarkan teknologi yang digunakan adalah: