SURATDOKTER.com - Kebanyakan orang terlahir dengan memiliki dua ginjal. Lantas bagaimana bahaya hidup dengan satu ginjal?
Menurut data, sekitar 1 dari 750 orang dilahirkan dengan memiliki satu ginjal. Kondisi tersebut biasa disebut dengan cara 8 patogenesis ginjal. Hal tersebut lebih sering terjadi pada laki-laki dan pada umumnya ginjal yang hilang ada di sebelah kiri.
Selain itu, terkadang terdapat penyakit yang membuat ginjal harus diangkat karena penyumbatan, tumor, ataupun kerusakan akibat kecelakaan. Berikut bahaya Pengaruhnya hidup dewngan satu ginjal bagi kesehatan.
Pada umumnya, orang yang lahir dengan satu ginjal yang sehat tidak memiliki masalah kesehatan. Namun, sebagian orang dapat mengalami beberapa masalah dalam jangka panjang.
Pada sebagian orang yang terlahir dengan satu ginjal, atau menjalani pernah melakukan pengangkatan ginjal selama masa kanak-kanak, terdapat kemungkinan untuk lebih sedikit kehilangan fungsi ginjal di kemudian hari.
Hal tersebut biasanya terjadi setelah 25 tahun atau lebih. Terdapat pula kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi di kemudian hari.
Selain itu, penurunan fungsi ginjal biasanya sangat ringan dan akan tetap bisa hidup dengan normal. Kebanyakan orang yang memiliki satu ginjal akan tetap bisa hidup sehat dan normal.
1. Ginjal yang tersisa dapat bertambah besar dan meningkat fungsinya
Jika telah kehilangan satu ginjal setelah dewasa, ginjal yang tersisa tersebut akan bertambah semakin besar dan semakin berat. Ginjal yang tersisa tersebut juga akan bekerja lebih keras serta menyediakan hingga 75 persen dari fungsi ginjal normal pada umumnya.
Jika seseorang yang memiliki satu ginjal karena telah melakukan proses pengangkatan, kemungkinan besar tidak akan mengalami masalah ginjal, terutama jika pada beberapa tahun pertama setelah pengangkatan ginjal tersebut.
Jadi, dengan memiliki satu ginjal tidak akan mempengaruhi kesehatan maupun masa hidup seseorang.
2. Perlu mengunjungi dokter secara teratur
Seseorang yang memiliki satu ginjal harus rutin untuk memeriksakan fungsi ginjalnya setidaknya sekali setahun. Sehingga, dokter dapat memeriksa fungsi kerja ginjal dengan menggunakan tes berikut:
Tes darah untuk laju filtrasi glomerulus: Laju filtrasi glomerulus bekerja untuk mengukur baik tidaknya ginjal dalam menyaring limbah dari darah, yang merupakan salah satu dari tolak ukur untuk mengetahui fungsi kerja dari ginjal.
Dokter dapat memperkirakan laju dari filtrasi glomerulus, atau biasa dikenal sebagai eGFR dengan melakukan tes darah sederhana. Tingkat eGFR pada umumnya lebih rendah pada seseorang yang memiliki satu ginjal.
- Tes urine untuk protein dalam urine: Terlalu banyak protein di dalam urine dapat menjadikan tanda masalah pada ginjal. Jadi, hal tersebut harus rutin untuk melakukan pemeriksaan dan harus dikendalikan.
- Tekanan darah: Ginjal dapat membantu mengendalikan tekanan darah. Setelah beberapa tahun hidup dengan satu ginjal,seseorang mungkin akan mengalami sedikit peningkatan dalam tekanan darah, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaannya secara teratur.
Jika pemeriksaan kesehatan ginjal menunjukkan adanya perubahan pada fungsi ginjal,sehingga perlu untuk dilakukan pengobatan dalam memperpanjang usia ginjal.