SURATDOKTER.com - Aktivitas janin dalam kandungan memikat perhatian dan menimbulkan rasa ingin tahu pada ibu, meskipun sering melihat kondisi bayi lewat pemeriksaan USG.
Bahkan, emosi dan perasaan ibu dapat dirasakan oleh bayi di dalam kandungan. Ketika ibu mengalami stres, bayi dalam kandungan juga merasakannya.
Suara desahan napas dan detak jantung ibu juga menjadi indikator perubahan emosi pada bayi. Dalam kandungan, bayi mampu merasakan sejumlah emosi dan perasaan.
Artikel ini memberikan informasi lebih lanjut mengenai berbagai emosi dan perasaan yang dapat dirasakan oleh bayi dan mengungkap fakta menarik tentang kemampuan bayi dalam merasakan dan merespons "dunia luar”.
Baca Juga: Ibu Hamil Harus Tahu Perkembangan Janin, Inilah Tahapan dari Minggu ke Minggu
Aktivitas Janin dalam Kandungan
Sejak dimulainya masa kehamilan, janin terus mengalami perkembangan dalam kandungan.
Berikut adalah beberapa aktivitas yang sudah dilakukan oleh janin dalam perut ibu:
- Jantungnya mulai berdetak sejak usia kehamilan 3 minggu, bahkan mencapai 54 juta kali hingga lahir.
- Pada kehamilan minggu ke-9, janin sudah bisa membuka dan menutup mulut serta mata sebagai gerakan refleks untuk mempersiapkan menyusui setelah lahir.
- Janin sering kali menguap, mulai dari usia kehamilan 9 minggu, dan semakin sering pada usia kehamilan 13 minggu. Pada periode ini, pita suara janin terbentuk dan ia mulai menghisap jempolnya.
- Meskipun aktif di trimester ketiga, ternyata janin lebih sering tidur daripada terbangun. Sebanyak 95% aktivitasnya pada masa tersebut adalah tidur.
- Janin sudah dapat bermimpi sejak dalam kandungan, walaupun detailnya masih terus diteliti oleh para ahli.
- Koklea, bagian telinga yang menangkap suara, mulai berfungsi sejak usia kehamilan 20 minggu. Janin sudah dapat merasakan getaran dari luar dan mendengar suara, meski teredam oleh cairan ketuban.
- Selain mengambil nutrisi, janin juga bisa merasakan rasa makanan yang ibu makan. Zat makanan tertentu dapat memengaruhi rasa cairan ketuban, sehingga janin dapat merasakan rasa manis atau pahit.
- Janin sudah bisa menunjukkan ekspresi wajah seperti tersenyum atau cemberut, meskipun ini hanya gerakan refleks.
- Gerakan refleks seperti membuka mulut, menguap, dan menghisap mulai terjadi sejak minggu ke-9. Gerakan yang disengaja pertama kali muncul pada minggu ke-16, tetapi biasanya baru terasa pada minggu ke-20.
- Cegukan dapat terjadi pada trimester ketiga, dan ini adalah hal yang wajar. Penting untuk memperhatikan perubahan gerakan janin dan berkonsultasi dengan dokter jika terjadi penurunan aktivitas yang signifikan.
Baca Juga: Cara Stimulasi Perkembangan Janin dalam Kandungan Agar Optimal, Berikut Penjelasannya
Emosi yang Dirasakan Janin Saat Kehamilan
Perasaan ibu selama kehamilan dapat memengaruhi bayi dalam kandungan.
- Perasaan Dicintai: Jika ibu merasa dicintai selama kehamilan, bayi dalam kandungan juga akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan. Tekanan darah ibu yang stabil membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi, memberikan lahir dalam kondisi sehat.
- Perasaan Cemburu: Bayi dalam kandungan dapat merasakan perasaan cemburu ibu. Emosi negatif ibu, seperti cemburu, dapat memicu produksi hormon stres, berpotensi memengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi.
- Perasaan Suka Cita: Kebahagiaan dan sukacita yang dirasakan oleh ibu memengaruhi kesehatan bayi dalam kandungan. Ketika ibu merasa bahagia, tekanan darah dan detak jantungnya stabil, melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.
- Perasaan Menyimpan Dendam: Menyimpan dendam selama kehamilan dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi. Konfrontasi dengan sumber dendam dapat meningkatkan stres dan memengaruhi kondisi bayi dalam kandungan.
- Perasaan Sangat Percaya Diri: Kepercayaan diri ibu dapat menurunkan tekanan darah, memberikan dampak positif pada kulit dan kesehatan secara keseluruhan. Bayi dalam kandungan juga dapat merasakan kepercayaan diri ibu, mendukung kesehatannya.
Perasaan ibu, baik positif maupun negatif, memiliki dampak langsung pada detak jantung dan tekanan darah bayi dalam kandungan.
Memberikan Dukungan Pembelajaran pada Bayi sejak dalam Kandungan
Hingga saat ini, kegiatan berupa komunikasi dan mendengarkan musik oleh bayi dalam kandungan dianggap memiliki potensi untuk meningkatkan kecerdasan dan perkembangannya di masa mendatang. Namun, penelitian yang memvalidasi hal ini masih terbatas.
Meskipun demikian, mendengarkan musik atau berbicara pada bayi dalam kandungan ternyata dapat mempererat ikatan antara bayi dan ibu.
Baca Juga: Didominasi Cara Cesar, Apakah Melahirkan Kembar Cukup Aman dengan Pervaginam?
Selain itu, aktivitas ini juga dapat membantu ibu merasa lebih rileks dan mengurangi stres, yang pada gilirannya dapat mempersiapkan ibu secara mental untuk melahirkan.