SURATDOKTER.com - Ibu hamil atau seorang wanita yang sedang mengandung atau membawa janin dalam rahimnya. Kondisi ini dimulai setelah terjadi pembuahan di mana sel telur yang telah dibuahi oleh sperma berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin. Proses ini umumnya berlangsung sekitar 40 minggu, dihitung sejak hari pertama haid terakhir, dan berakhir dengan persalinan.
Kehamilan menjadi peristiwa yang penuh harapan dan kebahagiaan, namun juga memerlukan perhatian dan perawatan khusus untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan
Mitos dan fakta tentang kehamilan seringkali dapat membingungkan karena adanya informasi yang tidak akurat atau kurang tepat. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta umum seputar kehamilan:
1. Mitos: Ibu Hamil Dilarang Minum Kopi
Fakta, Mengkonsumsi kafein yang berlebihan dapat berisiko pada keguguran, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Kafein masuk ke area plasenta dan mencapai janin, tetapi dalam jumlah yang wajar, tidak dianggap berisiko tinggi.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), mengkonsumsi kafein hingga 200 mg per hari dianggap aman selama kehamilan. Akan tetapi jika seorang ibu hamil mengkonsumsi kafein lebih dari 300 mg maka akan membahayakan janin serta dapat beresiko melahirkan bayi yang relative kecil.
Kafein tidak hanya terdapat dalam kopi, tetapi juga dalam teh, minuman bersoda, cokelat, dan beberapa obat-obatan. Sehingga sangat penting untuk memperhitungkan total asupan kafein dari berbagai sumber. Minuman kopi tanpa kafein atau decaf bisa menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk mengurangi asupan kafein.
Baca Juga: Mitos Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Nanas. Berikut Penjelasannya
2. Mitos: Ibu hamil Dilarang Memelihara Kucing Atau Mendekati Kucing
Fakta, kucing mengandung toksoplasmosis yang merupakan infeksi yang dapat disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii. Sumber utama infeksi ini adalah kontak dengan tinja kucing yang terinfeksi, sehingga ini cukup membahayakan pada ibu hamil.
Ibu hamil dapat berdekatan dengan kucing tanpa masalah jika langkah-langkah pencegahan diikuti, seperti mencuci tangan dengan cermat setelah bersentuhan dengan kucing atau area yang mungkin terkontaminasi.
3. Mitos: Ibu Hamil Dilarang Creambath atau Mengecat Rambut
Fakta, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), menyatakan bahwa pewarna rambut yang diaplikasikan dengan benar dan dalam ventilasi yang baik tidak memiliki bukti yang cukup untuk dikaitkan dengan risiko kesehatan yang signifikan pada janin.
Sebagian besar produk perawatan rambut yang digunakan di salon atau yang dijual di pasaran telah diuji dan dianggap aman jika digunakan sesuai petunjuk. Pewarna rambut yang digunakan pada kulit kepala biasanya tidak meresap ke dalam aliran darah dengan jumlah yang banyak.
4. Mitos: Ibu Hamil yang Suka Daging Anaknya Laki-Laki dan yang Suka Sayur Anaknya Perempuan
Fakta, tidak ada dasar ilmiah yang mendukung klaim bahwa makanan ibu hamil, termasuk suka makan daging, dapat memengaruhi jenis kelamin bayi yang dikandung, atau sebaliknya.
Jenis kelamin bayi ditentukan oleh kromosom yang disumbangkan oleh sel sperma yang membuahi sel telur. Wanita memiliki kromosom X, sementara pria memiliki kromosom X atau Y. Proses ini sepenuhnya berdasarkan faktor genetik dan acak.
Jika seseorang ingin mengetahui jenis kelamin bayi dengan pasti, teknologi medis seperti usg selama kehamilan dapat memberikan informasi lebih lanjut. Mengandalkan referensi makanan atau mitos untuk memprediksi jenis kelamin bayi tidak dapat diandalkan dan tidak didukung oleh penelitian ilmiah.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi? Ini Penjelasannya
5. Mitos: Ibu Hamil Perlu Minum Air Kelapa Muda agar Bayinya Putih
Fakta, warna kulit bayi sebagian besar ditentukan oleh faktor genetik, yang diwariskan dari kedua orang tua, faktor seperti kadar melanin dalam kulit juga memainkan peran dalam menentukan warna kulit. Ibu hamil yang sering minum air kelapa muda agar bayinya menjadi putih adalah mitos.
Warna kulit merupakan ciri genetik yang kompleks, dan banyak faktor lain, seperti paparan sinar matahari dan lingkungan, juga dapat mempengaruhi warna kulit seseorang. Oleh karena itu, klaim bahwa minum air kelapa muda dapat secara khusus membuat bayi menjadi putih tidak memiliki dasar ilmiah.***