Suratdokter.com - Kesemutan atau parestesia adalah sensasi rasa kebas atau mati rasa yang sering dialami oleh banyak orang. Meskipun umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa menjadi petunjuk adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Tangan dan kaki sering kali menjadi sasaran kesemutan, dan hal ini dapat berlangsung dalam dua jenis durasi, yaitu sementara dan berkepanjangan. Kedua jenis kesemutan ini memiliki penyebab yang berbeda.
Kesemutan adalah pengalaman yang mungkin pernah dialami oleh hampir semua orang. Ini adalah sensasi aneh yang biasanya terjadi ketika Anda merasa mati rasa, kebas, atau seperti ada jarum-jarum yang menusuk di tangan atau kaki Anda.
Meskipun kesemutan umumnya tidak menjadi masalah serius, itu bisa sangat mengganggu. Selain itu, kesemutan juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius.
Penyebab Sering Kesemutan
Kesemutan dapat terjadi dalam dua jenis utama, yaitu kesemutan sementara dan berkepanjangan. Kesemutan sementara biasanya terjadi ketika ada tekanan singkat pada saraf atau gangguan sirkulasi darah dalam waktu yang singkat.
Ini adalah jenis kesemutan yang umumnya tidak perlu dikhawatirkan, seperti saat Anda duduk dengan kaki bersila terlalu lama atau tidur dengan posisi yang tidak nyaman.
Di sisi lain, kesemutan berkepanjangan atau kronis mungkin merupakan tanda adanya masalah serius seperti kerusakan saraf. Ada dua jenis utama kerusakan saraf yang dapat menyebabkan kesemutan berkepanjangan, yaitu radikulopati dan neuropati.
1. Radikulopati
Radikulopati adalah kondisi yang terjadi ketika akar saraf tertekan, teriritasi, atau mengalami peradangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk hernia nukleus pulposus (HNP) atau herniated disc yang menekan dan menjepit saraf.
Pengecilan kanal yang membawa saraf dari sumsum tulang belakang ke bagian tubuh tertentu juga bisa menjadi penyebab radikulopati.
Radikulopati lumbal adalah jenis radikulopati yang memengaruhi punggung bagian bawah dan dapat menyebabkan kesemutan pada tungkai atau kaki. Dalam kasus yang lebih serius, kompresi saraf skiatik dapat terjadi, yang bisa menyebabkan kelemahan pada kaki.