• Senin, 22 Desember 2025

Mengulik Kandungan Obat Nyamuk: Aman atau Berisiko bagi Kesehatan?

Photo Author
- Jumat, 5 September 2025 | 20:39 WIB
Mengulik kandungan dalam obat nyamuk: apalah berbahaya bagi kesehatan kita
Mengulik kandungan dalam obat nyamuk: apalah berbahaya bagi kesehatan kita

SURATDOKTER.comNyamuk sering dianggap pengganggu kecil, tetapi dampaknya tidak sepele karena dapat menjadi pembawa penyakit seperti demam berdarah, malaria, atau chikungunya.

Demi melindungi diri, banyak orang memilih obat nyamuk sebagai solusi cepat dan praktis. Bentuknya beragam—mulai dari spiral bakar, cairan elektrik, semprot aerosol, hingga produk berbahan alami dengan minyak esensial.

Namun, di balik kepraktisannya, ada pertanyaan penting: seberapa aman kandungan bahan aktif dalam obat nyamuk bagi kesehatan?

Ragam Bentuk Obat Nyamuk

Setiap jenis obat nyamuk bekerja dengan cara yang berbeda. Spiral bakar menghasilkan asap dari pembakaran yang mengandung zat pengusir serangga. Versi elektrik menguapkan cairan atau mat yang dipanaskan sehingga zat aktifnya menyebar ke udara.

Produk semprot bekerja dengan menyebarkan partikel kimia langsung ke ruang atau permukaan. Sementara itu, ada pula pilihan berbahan alami seperti minyak sereh, lavender, atau kayu putih yang biasanya lebih ramah bagi anak-anak dan orang sensitif.

Mengenal Kandungan Bahan Aktif

Agar lebih paham, berikut adalah beberapa bahan aktif yang umum ditemukan dalam obat nyamuk:

1. DEET (Diethyltoluamide)
Zat ini termasuk paling populer dalam produk pengusir nyamuk. Efektivitasnya tinggi untuk melindungi dari gigitan serangga, baik nyamuk maupun kutu. Konsentrasi aman umumnya di bawah 30 persen. Namun, sebaiknya tidak digunakan pada kulit yang sedang terluka agar tidak menimbulkan iritasi.

2. Picaridin
Alternatif sintetis selain DEET, biasanya digunakan dengan konsentrasi 5–20 persen. Daya tahannya bisa mencapai 8–12 jam. Bahan ini relatif aman dan tidak terlalu menimbulkan bau menyengat.

3. Permethrin
Berbeda dengan dua bahan sebelumnya, permethrin lebih sering diaplikasikan pada pakaian, tenda, atau perlengkapan outdoor. Selain berfungsi sebagai penolak nyamuk, zat ini juga bekerja sebagai insektisida.

4. Minyak Eucalyptus Lemon (PMD)
Bahan alami ini memiliki efektivitas setara dengan DEET, tetapi tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia tiga tahun.

5. Karbamat dan Organofosfat
Kedua bahan ini banyak digunakan dalam obat nyamuk bakar atau semprot. Meski ampuh, efeknya bisa berbahaya karena mudah diserap kulit dan berisiko masuk ke paru-paru melalui inhalasi. Paparan berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan serius.

Baca Juga: Mengenal Vaksin DBD: Perlindungan Baru dari Ancaman Nyamuk Pembawa Demam Berdarah

Penggunaan obat nyamuk sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan. Asap dari obat nyamuk bakar bisa menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan jika dipakai di ruangan tertutup tanpa ventilasi.

Produk semprot dapat meninggalkan residu kimia di permukaan yang rawan tersentuh anak-anak. Sementara itu, bahan aktif seperti karbamat dan organofosfat harus diwaspadai karena tingkat toksisitasnya cukup tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: WHO, CDC, Promedia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X