4. Lingkungan Kerja
Zat karsinogenik yang sering ditemui di beberapa lingkungan kerja juga berkontribusi pada meningkatnya risiko kanker paru-paru.
Pekerja di industri yang sering terpapar pelarut kimia, pestisida, logam berat, asbes, dan bahan kimia berbahaya lainnya, seperti polusi udara dan asap batubara, berpotensi lebih besar terkena kanker paru-paru.
Pekerjaan seperti petugas lalu lintas, pekerja konstruksi, dan buruh pabrik kaca serta karet termasuk kategori yang paling rentan.
Peningkatan Angka Kematian Akibat Kanker Paru pada Non-Perokok
Pada tahun 2023, lebih dari 20.000 kematian akibat kanker paru-paru terjadi di Amerika Serikat, dan mayoritas di antaranya adalah non-perokok.
Statistik tersebut menunjukkan 10 hingga 15 persen kasus kanker paru-paru di AS terjadi pada orang yang tidak pernah merokok, bahkan angka ini diperkirakan akan terus meningkat.
Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa dua kelompok yang paling rentan terkena kanker paru-paru tanpa merokok adalah wanita dan orang Asia.
Secara mengejutkan, wanita yang tidak merokok ternyata dua kali lebih berisiko terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan laki-laki yang juga tidak merokok.
Kanker paru cenderung menyerang mereka ketika berusia di atas 60 tahun, meskipun demikian dalam beberapa kasus, kanker ini dapat muncul lebih awal dibandingkan dengan perokok aktif.
Baca Juga: Benarkah Tidur Menggunakan Kipas Angin Menyebabkan Paru-Paru Basah? Berikut Fakta dan Mitosnya!
Gejala Kanker Paru yang Harus Diwaspadai
Kanker paru-paru sering kali terlambat terdeteksi karena non-perokok mungkin tidak menganggap diri mereka berisiko.
Namun, ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda awal kanker paru-paru, antara lain:
- Sesak napas disertai mengi.
- Batuk terus-menerus, kadang-kadang disertai darah.
- Suara serak tanpa sebab yang jelas.
- Nyeri dada saat bernapas.
- Tubuh mudah lelah dan lemas.
Ketika kanker paru-paru menyebar ke organ tubuh lain, gejala yang bisa timbul antara lain:
- Sakit kepala.
- Penurunan berat badan secara signifikan tanpa memiliki alasan yang jelas.
- Kelemahan pada tubuh.
- Masalah pernapasan yang semakin parah.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
- Kesulitan menelan.
Cara Mencegah dan Mengurangi Risiko
Untuk mengurangi risiko terkena kanker paru-paru, khususnya bagi non-perokok, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Hindari asap rokok di lingkungan rumah atau tempat kerja.
- Jangan merokok di dalam mobil maupun ruangan tertutup.
- Gunakan masker di tempat yang berisiko tinggi terpapar zat kimia berbahaya.
- Pastikan rumah Anda bebas dari gas radon dengan menggunakan alat deteksi khusus.
- Patuhi protokol keselamatan kerja jika Anda bekerja di lingkungan yang rentan terhadap paparan zat karsinogenik.
Baca Juga: Kenali Batuk pada Paru-Paru Normal dan Abnormal
Pengobatan untuk Kanker Paru
Beberapa di antaranya adalah:
Artikel Terkait
Ternyata Ini Pemicu Sekaligus Gejala Kanker Ginjal Yang Diderita Vidi Aldiano
Kabar Duka : Telah Berpulang Penyanyi Puput Novel Dikarenakan Sakit Kanker
Jaga Diri: Kasus Pasien Kanker Payudara di Kalangan Wanita Asia Meningkat!
Wanita Ini Kena Kanker Otak Karena Diet Terlalu Ketat!
Waspada: 11ribu Anak Indonesia Terkena Kanker Tiap Tahunnya!