• Senin, 22 Desember 2025

Benarkah Mainan Berisik Bisa Bikin Anak Speech Delay?

Photo Author
- Sabtu, 28 September 2024 | 12:00 WIB
Benarkah mainan berisik bisa bikin anak speech delay
Benarkah mainan berisik bisa bikin anak speech delay

SuratDokter.com - Banyak orang tua saat ini cenderung memberikan mainan elektronik kepada anak-anak mereka dengan tujuan untuk menghibur atau membantu perkembangan mereka.

Namun, ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa paparan mainan berisik justru dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan bicara anak.

Salah satu cerita yang viral di Instagram dari akun @rumi.eomma mengungkapkan kekhawatiran seorang ibu yang merasa mainan elektronik dengan suara bising menyebabkan anaknya mengalami keterlambatan bicara atau speech delay.

Bahaya Mainan Berisik untuk Anak

Anak-anak di bawah usia dua tahun sebaiknya tidak diberikan mainan elektronik yang mengeluarkan suara bising. 

Suara manusia pada umumnya berada di kisaran 60 desibel (dB), sementara mainan elektronik bisa mencapai 90 hingga 125 dB.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Tantrum Karena Kecanduan Hp, Salah Satunya dengan Mengajak Beraktivitas di Luar Rumah

Sebagai perbandingan, suara pengering rambut berada di sekitar 80 dB, suara kendaraan di jalan bisa mencapai 100 dB, dan suara mesin pesawat bahkan bisa mencapai 140 dB.

Paparan suara keras yang berkepanjangan dapat mengganggu pendengaran, terutama pada anak-anak yang memiliki pendengaran yang masih sensitif.

Orang dewasa pun hanya disarankan terpapar kebisingan sekitar 80 dB selama maksimal 15 menit per hari.

Anak yang sering terpapar mainan berisik selama beberapa puluh menit tentu bisa mengalami gangguan pendengaran yang berpengaruh pada kemampuan bicara mereka.

Pengaruh Mainan Berisik pada Perkembangan Bicara Anak

Dalam kasus yang diceritakan oleh ibu di akun @rumi.eomma, anaknya yang awalnya bisa mengucapkan beberapa kata mengalami penurunan kemampuan bicara setelah sering terpapar suara mainan berisik.

Ia mengamati bahwa anaknya tidak lagi merespon ketika dipanggil, dan tidak mau berbicara selama dua bulan.

Setelah melakukan pemeriksaan ke dokter tumbuh kembang, diketahui bahwa mainan elektronik yang berisik tersebut mempengaruhi pendengaran anaknya.

Anak tersebut lebih terbiasa mendengar suara dari mainan yang keras dan cepat, sehingga suara orang tua menjadi kurang menarik perhatian. Hal ini mengakibatkan anak menjadi kurang responsif terhadap suara manusia, termasuk orang tuanya sendiri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X