• Senin, 22 Desember 2025

Rhesus Darah Negatif dan Kehamilan: Fakta yang Perlu Diketahui Oleh Ibu Hamil

Photo Author
- Kamis, 4 Januari 2024 | 19:18 WIB
Ilustrasi wanita hamil
Ilustrasi wanita hamil

SURATDOKTER.com - Selama masa kehamilan, ibu perlu mengetahui status darah apakah memiliki rhesus darah negatif.

Rhesus darah negatif pada ibu hamil memiliki risiko terhadap janin yang dikandung. Untuk mengetahui status darah, ibu hamil bisa melakukan pengecekan di pusat pelayanan terdekat.

Lantas apa saja bahaya rhesus darah negatif pada ibu hamil? simak artikel ini hingga selesai untuk mengetahui risikonya.

Apa Artinya Jika Perempuan Memiliki Rhesus Darah Negatif

Selain golongan darah (A, B, O, AB), tes darah juga akan mengecek antigen RhD dan menunjukkan apakah anda memiliki rhesus positif (RhD-positif) atau rhesus negatif (RhD-negatif).

Status rhesus darah diturunkan secara genetik dari orang tua. Artinya, antigen RhD yang anda miliki didapatkan dari orang tua anda. Tapi, anda akan memiliki rhesus negatif jika anda tidak mendapatkan salinan gen antigen RhD dari orang tua anda.

Sekitar 1 dari 6 wanita memiliki rhesus darah negatif.  Perempuan yang memiliki rhesus negatif bisa memiliki bayi dengan rhesus positif jika pasangan mereka memiliki darah rhesus positif.  Jika perempuan dengan rhesus darah negatif memiliki bayi yang memiliki rhesus darah positif, maka hal tersebut kemungkinan bisa menjadi masalah.

Rhesus Negatif dan Kehamilan

Jika perempuan hamil memiliki rhesus negatif, sampel darah akan dicek apakah ada antibodi anti-D. Jika anda tidak memiliki antibodii tersebut, anda akan ditawarkan suntikan immunoglobin anti-D selama masa kehamilan. Hal ini akan mengurangi adanya kemungkinan ibu hamil akan membangun respon imun kepada bayi yang memiliki rhesus darah positif selama kehamilan.

Memiliki rhesus darah negatif pada masa awal kehamilan biasanya tidak menimbulkan masalah meski tanpa suntikan immunoglobin anti-D. Namun, yang menjadi masalah ialah ketika proses kehamilan atau melahirkan menyebabkan perempuan hamil menjadi sensitif terhadap rhesus positif yang dimiliki sang bayi dan membentuk antibodi. Hal ini dapat memengaruhi kehamilan berikutnya pada bayi yang memiliki rhesus positif.

Jika bayi memiliki risiko terkena penyakit rhesus, maka perhatian ekstra selama kehamilan harus dilakukan. Ketika melahirkan, darah bayi akan diperiksa untuk melihat apakah mereka memiliki antibodi anti-D di dalam darah mereka.

Penyakit Rhesus

Penyakit rhesus atau penyakit haemolytic pada janin atau bayi yang baru lahir, bisa membuat bayi mengalami anemia dan jaundice. Ini dikarenakan antibodi yang ada dalam darah wanita hamil menyerang sel darah bayinya.

Penyakit rhesus sangatlah jarang dan bisa disembuhkan dengan menyuntikkan immunoglobin anti-D. Kondisi ini bisa terjadi karena:

  • Ibu dari bayi memiliki rhesus darah negatif
  • Bayi memiliki rhesus darah positif
  • Ibu dari bayi telah terpapar rhesus positif sebelumnya dan tubuhnya membangun respon imun

Kebanyakan kasus penyakit rhesus hanya memerlukan sedikit perawatan dengan cara memonitor keadaan bayi selama masa kehamilan. Namun, ada kasus dimana bayi mungkin memerlukan transfusi darah ketika mereka masih di dalam kandungan. Ada juga perawatan berupa terapi cahaya, terkadang ada juga donor antibodi untuk bayi yang terkena penyakit rhesus.

Kapan Antibodi Anti-D Harus Diberikan?

Jika seorang perempuan hamil memiliki darah rhesus negatif dan pasangannya memiliki darah rhesus positif, maka bidan akan menawarkan perawatan ekstra dengan memberikan suntikan anti-D. Ibu hamil medapatkan anti-D sebanyak satu dosis pada minggu 28 – 30 masa kehamilan, atau dua dosis pada minggu 28-34 masa kehamilan.

Suntikan anti-D dapat menghentikan pembentukan antibodi yang menyebabkan bayi menderita anemia selama masa kehamilan. Karena efek yang didapatkan dari suntikan anti-D akan hilang setelah beberapa bulan, perempuan rhesus negatif mungkin akan memerlukan suntikan anti-D ketika mereka hamil lagi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X