Bolehkah Ibu Hamil Minum Jamu Tradisional? Ini Kata Ahli!

1. Daun Raspberry Merah: Mengandung zat besi, membantu mengatasi mual, dan menurunkan rasa sakit saat melahirkan.
2. Daun Peppermint: Efektif mengatasi mual dan kembung pada ibu hamil.
3. Jahe: Dapat menghilangkan rasa mual.

Namun, beberapa bahan seperti kencur, rosemary, dan ginseng sebaiknya dihindari karena dapat memiliki dampak buruk pada kehamilan.

Kewaspadaan dalam Konsumsi Jamu saat Hamil

Ketika memutuskan untuk minum jamu saat hamil, perlu diperhatikan beberapa hal:

1. Hindari Bahan Sintetik: Jamu yang boleh dikonsumsi adalah yang tidak mengandung obat sintetik. Penggunaan obat sintetik pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko keguguran.
2. Perhatikan Reaksi Tubuh: Jika setelah mengonsumsi jamu terjadi reaksi seperti mual, keringat dingin, kulit merah, atau diare, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter.
3. Pilih Jamu yang Aman: Pastikan jamu yang dikonsumsi tidak mengandung bahan-bahan berbahaya, dan proses pembuatannya higienis.

Minum Jamu Jahe saat Hamil

Jahe merupakan salah satu jenis jamu yang sering direkomendasikan untuk ibu hamil.

Jahe dapat membantu mengatasi mual dan muntah yang umum terjadi pada awal kehamilan.

Meskipun aman dikonsumsi, dosis harian sebaiknya tidak melebihi 1.000 - 1.500 mg untuk menghindari efek samping.

Selain itu, ibu hamil perlu memerhatikan kondisi tertentu yang dapat membuat konsumsi jahe tidak disarankan, seperti pendarahan vagina, riwayat keguguran, diabetes, dan masalah jantung.

Kesimpulan

Minum jamu saat hamil dapat menjadi bagian dari tradisi kesehatan yang turun-temurun di Indonesia.

Namun, kehati-hatian perlu dijaga dengan memilih jamu yang aman, menghindari bahan-bahan berbahaya, dan memantau reaksi tubuh.

Konsultasikanlah dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk mengonsumsi jamu tertentu, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Selalu prioritaskan keselamatan dan kesehatan ibu hamil serta janin yang sedang dikandung.***