SURATDOKTER.com - Asam sulfat, senyawa kimia yang memiliki rumus H₂SO₄, adalah zat kimia yang umum digunakan dalam berbagai industri dan memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan asam sulfat cukup luas digunakan dalam produksi kimia, pertambangan, pupuk, baterai, dan pembersihan.
Namun, penting untuk memahami dan mengelola asam sulfat dengan bijak agar dapat dimanfaatkan tanpa merugikan lingkungan dan kesehatan manusia.
Apa itu Asam Sulfat?
Asam sulfat merupakan senyawa kimia dengan rumus H2SO4, umumnya berwujud cairan tak berwarna, tidak berbau, dan sangat korosif.
Dikenal sebagai asam kuat dan reaktif, asam sulfat memiliki berbagai aplikasi penting dalam industri dan proses kimia.
Selain disebut sebagai asam mineral yang sangat kuat, asam sulfat larut dalam air dengan rumus kimia H2SO4, massa molar sekitar 98,08 gram per mol, serta memiliki bau yang kuat dan penampilan sedikit berminyak.
Industri memanfaatkan asam sulfat untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan plastik dan cat.
Penggunaan asam sulfat bervariasi di berbagai industri. Contohnya, digunakan dalam pembuatan deterjen, berperan sebagai larutan elektrolit dalam pembuatan baterai, dan digunakan dalam proses penyulingan minyak bumi.
Baca Juga: Aturan Memberikan Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir, New Mom Wajib Tahu!
Asam sulfat juga berperan dalam pembuatan pupuk, bahan peledak, dan nitrogliserin. Sebagai asam kuat, digunakan sebagai bahan perekat atau lem. Dalam konteks laboratorium analitik, asam sulfat sering digunakan sebagai reagen kimia.
Penggunaan lainnya termasuk dalam produksi pewarna dan dalam pengolahan logam, di mana asam sulfat berfungsi dalam proses pembersihan (pengawetan) sebelum logam dilapisi dengan seng atau timah.
Dalam proses pengolahan air, asam sulfat digunakan sebagai bahan kimia untuk penyesuaian pH.
Manfaat asam sulfat
Berikut beberapa manfaat asam sulfat untuk kehidupan sehari - hari dan industri:
Penghilangan Oksidasi
Dalam industri besi dan baja, asam sulfat digunakan untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak sebelum produk tersebut digunakan dalam industri otomotif.