SURATDOKTER.com - Menyapih ASI sering menjadi momen penuh emosi bagi ibu maupun anak.
Perubahan rutinitas, penurunan frekuensi menyusu, dan respons emosional anak membuat proses ini membutuhkan persiapan mental serta teknik yang tepat.
Dengan pendekatan yang perlahan, menyapih dapat berlangsung lebih nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak.
Kenali Tanda Anak Mulai Siap Disapih
Setiap anak memiliki ritme berbeda. Proses menyapih akan lebih mudah ketika anak menunjukkan tanda kesiapan, seperti:
- Mulai tertarik pada makanan padat
- Tidak selalu minta menyusu untuk tidur
- Bisa ditenangkan tanpa ASI
- Dapat minum dengan cangkir atau sedotan
Jika anak belum siap atau masih sangat bergantung secara emosional pada ASI, ibu dapat menunda hingga situasi lebih memungkinkan.
Baca Juga: Susu Sehat Bayi untuk Pengganti ASI: Pilihan Aman untuk Tumbuh Kembang Optimal
Kurangi Frekuensi Menyusu Secara Bertahap
Metode paling sehat adalah mengurangi sesi menyusu satu per satu dalam beberapa hari atau minggu. Cara ini mencegah:
- payudara bengkak atau nyeri
- penurunan produksi ASI yang terlalu cepat
- stres emosional pada anak
Mulailah dari waktu menyusu yang paling mudah dialihkan, misalnya sesi siang, lalu lanjutkan ke sesi lainnya.
Alihkan Rutinitas Menyusu dengan Kegiatan Baru
Banyak anak menyusu bukan karena lapar, melainkan untuk kenyamanan. Oleh sebab itu, ibu perlu membuat ritual pengganti yang menenangkan, seperti:
- membaca buku bersama
- memeluk dan mengusap punggung
- bernyanyi dengan suara lembut
- mengajaknya berjalan keliling rumah sebelum tidur
Pengalihan yang konsisten membantu anak merasa tetap aman tanpa ASI.
Berikan Camilan dan Minuman Sehat
Ketika sesi menyusu mulai berkurang, tubuh anak membutuhkan asupan energi dari sumber lain. Ibu bisa:
- memberi camilan seperti buah potong, roti, atau yogurt
- menawarkan air mineral hangat ketika anak meminta ASI
- memberikan susu formula atau UHT sesuai usia jika diperlukan
Pastikan anak tetap mendapat cukup cairan dan nutrisi selama masa transisi.
Jelaskan pada Anak dengan Bahasa yang Sederhana
Anak kecil memahami lebih banyak daripada yang kita kira. Ibu dapat memberi penjelasan singkat seperti: