Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Simak Pola Asuh yang Tepat Sesuai Karakter Anak Berdasarkan Golongan Darah!
8. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
ADHD adalah gangguan perilaku yang membuat anak sulit fokus dan konsentrasi, dan gejalanya dapat meningkatkan risiko tantrum.
Anak dengan ADHD seringkali menunjukkan gejala dengan berprilaku hiperaktif, tindakan impulsif, dan kurangnya kemampuan untuk fokus pada aktivitas tertentu.
Mereka dapat tampak gelisah, sulit untuk diam, dan cenderung bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya.
Cara Menghadapi Tantrum pada Anak
Tantrum pada anak tidak boleh diabaikan karena akan menjadi kebiasaan buruk yang berdampak pada perkembangannya di masa depan.
Penanganan tantrum bervariasi tergantung pada karakter masing-masing anak dan dapat terjadi di berbagai situasi, seperti di depan umum hingga saat makan.
Lakukan dengan cara mendekatkan diri kepada anak, memberikan kenyamanan seperti pelukan dan elusan, serta meyakinkan anak bahwa kamu memahami perasaannya. Berikut cara lain menghadapi tantrum pada anak:
1. Hindari Beradu Argumen dengan Anak
Berikan ruang dan kesempatan bagi anak untuk mengekspresikan emosinya tanpa harus bersaing dalam argumen.
Saat anak meluapkan amarah dan kekesalannya, orang tua juga perlu menjaga ketenangan diri agar tidak terbawa emosi.
2. Berikan Pelukan sebagai Cara Meredam Kemarahan
Saat anak sedang tantrum, terutama di tempat umum, orang tua seringkali merasa terpancing emosi.
Namun, memberikan pelukan pada anak menjadi langkah pertama yang efektif untuk menenangkannya.
Pelukan dapat membuat anak merasa aman dan dipedulikan oleh orang tuanya, meskipun tidak selalu setuju dengan perilakunya.
Penting untuk memberikan pelukan yang erat namun tegas, bukan sekadar pelukan sayang, sambil menghindari untuk tidak mengucapkan kata-kata apapun saat mendekap anak.
3. Berikan Ruang untuk Anak Mengekspresikan Kemarahan
Kamu dapat mengizinkan anak untuk mengekspresikan kemarahan dengan memahami bahwa ini adalah cara anak untuk mengekspresikan dirinya.
4. Bantu Anak untuk Tenang
Setelah anak merasa aman, bantu anak untuk mengekspresikan emosinya dengan bicara perlahan dan tenang.