SURATDOKTER.com - Saat berencana memiliki momongan dan menjalani program kehamilan, bukan hanya istri yang berjuang.
Dukungan suami dalam program kehamilan juga dibutuhkan agar semua berjalan baik dan mendapat hasil positif. Terlebih lagi, persiapan kehamilan tidak selalu merupakan masa yang mudah. Bahkan seringkali fokusnya hanya pada kesehatan wanita.
Faktanya, seorang wanita tidak bisa hamil dengan mudah tanpa peran suaminya. Suami sebagai pemilik sel sperma memegang peranan penting dalam program pembuahan dan kehamilan (promil) itu sendiri.
Akan sangat sulit mewujudkan upaya ini jika niat sepenuhnya hanya terletak pada satu pihak saja, misalnya pada pihak perempuan.
Ini sama saja dengan cinta tak berbalas. Hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri. Suami juga memegang peranan penting dalam merencanakan program kehamilan dan hendaknya mencurahkan waktu khusus untuknya.
Wanita seringkali merasa stres, apalagi jika kehamilan yang diharapkan tidak terjadi. Faktanya, sebuah penelitian di Ohio menemukan bahwa wanita dengan stres, yang ditandai dengan tingginya kadar alfa-amilase dalam air liur mereka, memiliki risiko 29 persen lebih rendah untuk hamil setiap bulannya.
Selain itu, mereka dua kali lebih mungkin memenuhi kriteria infertilitas yaitu tidak hamil setelah 12 bulan melakukan hubungan seks tanpa kondom secara teratur.
Cara Suami Mendukung Program Kehamilan Istri
Lalu bagaimana cara suami mendukung program kehamilan?
Suami bisa lebih berperan dalam mendukung program kehamilan istrinya. Para suami khususnya dapat melakukan hal-hal ini:
1. Memahami Waktu Terbaik untuk Hamil
Waktu terbaik untuk hamil adalah sekitar waktu seorang wanita berovulasi, yaitu saat ia paling subur.
Selama masa ini, sel telur dilepaskan dan dibuahi oleh sperma, sehingga memungkinkan wanita untuk hamil.
Baca Juga: Pengalaman Minum Kopi Decaf di Masa Kehamilan, Aman Tanpa Kandungan Kafein
Masa subur seorang wanita sangat dipengaruhi oleh siklus menstruasinya. Sebagai seorang suami, Anda bisa membantu memantau siklus menstruasi istri Anda sehingga dapat mengetahui kapan kemungkinan besar istrinya akan hamil.
Untuk dapat hamil, pasangan suami istri dianjurkan melakukan hubungan seks secara rutin, misalnya dua hingga tiga kali seminggu.