SURATDOKTER.COM – Istilah sleep training belakangan ini menjadi sorotan karena munculnya berita beberapa artis dan influencer di Indonesia yang menerapkan metode ini pada bayi mereka.
Lalu mengapa para artis itu menerapkan sleep training untuk bayi tidur sendiri? Bukan tanpa alasan, pasti metode ini memiliki manfaat untuk tumbuh kembang bayi. Mari simak penjelasannya berikut ini.
Sleep training atau pelatihan tidur merupakan proses pembiasaan bayi tidur sendiri tanpa bantuan sepanjang malam.
Baca Juga: Tummy Time: Ini Manfaat dan Cara Melatihnya Bagi Bayi yang Baru Lahir
Metode ini berfungsi untuk mengatur jadwal tidur bayi untuk bisa teratur. Sebagaimana kita tahu bahwa masa tidur bayi cenderung tidak teratur dan rewel saat terbangun.
Meski terkesan tega terhadap anak, karena saat mengawali proses sleep training ini bayi butuh adaptasi dengan kebiasaan yang diterapkan.
Maka jangan heran jika pada awal proses sleep training, bayi atau anak akan nangis karena belum terbiasa.
Namun, jangan khawatir. Sleep training biasanya dilengkapi dengan alat yang mendukung seperti ranjang dengan pengaman, juga monitor yang mengintai bayi sepanjang malam.
Kapan Sleep Training Bisa Dimulai?
Baca Juga: Atasi Masalah Pada Gigi Bayi Anda Dengan Pengobatan yang Direkomendasikan Para Ahli Berikut Ini
Sleep training bisa dimulai saat bayi berusia 4-6 bulan. Pada usia ini, bayi dinilai sudah mampu bertahan secara fisik selama 6-8 jam tanpa perlu menyusu. Pada usia ini juga ritme sirkadian bayi sudah berkembang sehingga mampu mengetahui kapan perlu tidur dan terbangun.
Manfaat Sleep Training Bayi
Sleep training bayi tidur sendiri bertujuan agar tidur bayi berkualitas, yaitu dengan tidur tenang dan durasi waktu yang cukup. Meskipun terbangun, bayi akan menenangkan dirinya sendiri sehingga bisa tidur kembali.
Secara umum, bayi membutuhkan watu tidur yang berkualitas 14-16 jam perhari, dengan durasi 3-8 jam untuk tidur siang dan 8-11 jam untuk tidur di malam hari.