• Senin, 22 Desember 2025

Padusan, Tradisi Penyucian Diri untuk Menyambut Bulan Ramadhan di Pulau Jawa

Photo Author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 16:41 WIB
Ilustrasi padusan, tradisi penyucian diri menyambut bulan puasa Ramadhan di pulau Jawa (Twitter.com/kabarklaten)
Ilustrasi padusan, tradisi penyucian diri menyambut bulan puasa Ramadhan di pulau Jawa (Twitter.com/kabarklaten)

Beberapa orang melakukan ritual ini sejak satu minggu sebelum Ramadhan, tapi ada juga yang melakukan padusan pada dua atau sehari sebelum Ramadhan.

Tidak ada peraturan tertentu terkait waktu untuk melakukan ritual. Padusan bisa dilakukan kapan saja, baik pagi, siang, sore maupun malam hari.

Tapi biasanya ritual padusan dilakukan saat langit terang, yaitu sejak setelah subuh hingga menjelang maghrib.

Secara fisik, padusan memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh. Air murni dari sumber mata air mengandung lebih banyak mineral.

Mandi menggunakan air yang kaya akan mineral bisa menjadi proses detoksifikasi tubuh yang sangat baik untuk kesehatan.

Baca Juga: Pilihan Menu Buka Puasa Sehat selama Bulan Ramadhan, Bunda Wajib Catat

Padusan tidak hanya ritual mandi beramai-ramai, tapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

Mandi di sumber mata air yang disucikan adalah sebuah simbol dan juga harapan untuk membersihkan diri dari dosa, lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan juga menyucikan diri secara lahir dan batin untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Di beberapa daerah di pulau Jawa, tradisi padusan tidak dilakukan dengan mandi di sumber mata air tapi dengan cara membersihkan makam-makam leluhur, keluarga dan mendoakan mereka.

Seiring perkembangan zaman, tradisi padusan tetap dilestarikan hanya saja tidak lagi seramai dulu.

Selain kondisi beberapa sumber mata air yang tidak terawat hingga kesibukan sehari-hari masyarakat modern menjadikan beberapa orang melakukan ritual tersebut di rumah masing-masing.

Baca Juga: Puasa Tinggal Menghitung Hari, Simak Tips Menjaga Kesehatan Menjelang Ramadhan

Padusan adalah contoh nyata bagaimana tradisi lokal memiliki makna yang mendalam, baik secara fisik maupun secara spiritual.

Di tengah modernisasi dan globalisasi, menjaga dan melestarikan tradisi seperti Padusan menjadi penting untuk menjaga identitas budaya dan nilai-nilai spiritual.

Dengan begitu kita bisa belajar lebih banyak tentang kearifan lokal, tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang kita, mengapresiasi dan melestarikan nilai-nilai yang telah diteruskan dari generasi ke generasi.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Mengatasi Speech Delay pada Anak

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

10 Hal yang Kamu Warisi Dari Ibumu Secara Genetik

Kamis, 20 Maret 2025 | 18:00 WIB

Terpopuler

X