Mengenal Gejala Seratosis Seboroik Hingga Penanganannya!

Keratosis seboroik tidak selalu memerlukan pengobatan medis, terutama jika tidak menimbulkan gangguan.

Namun, beberapa orang memilih untuk menghilangkannya karena alasan estetika atau jika lesi terasa gatal dan mengganggu. Berikut beberapa metode yang dapat dilakukan:

1. Penggunaan Krim dan Obat Topikal

Penggunaan krim atau salep yang diresepkan oleh dokter dapat membantu memperlambat pertumbuhan lesi dan memperbaiki kondisi kulit. Meskipun tidak langsung menghilangkan, perawatan ini dapat membantu mengontrol pertumbuhan agar tidak semakin membesar.

2. Terapi Laser

Terapi laser adalah metode yang sering digunakan untuk menghilangkan lesi kulit seperti keratosis seboroik. Dengan sinar laser, sel-sel kulit yang abnormal dapat dihancurkan sehingga ukuran lesi mengecil atau menghilang. Prosedur ini biasanya dilakukan di klinik kecantikan atau pusat dermatologi.

Baca Juga: Yuk Intip Resep Rahasia Sonam Kapoor Dalam Merawat Kulit dan Rambutnya Agar Selalu Glowing

3. Elektrokauter

Metode ini menggunakan arus listrik untuk menghancurkan jaringan kulit yang tidak diinginkan. Alat khusus dengan elektroda panas digunakan untuk membakar atau merusak pertumbuhan kulit, sehingga lesi bisa hilang.

4. Bedah Kulit

Jika keratosis seboroik memiliki ukuran besar atau menimbulkan ketidaknyamanan, dokter dapat melakukan prosedur bedah kecil untuk mengangkat lesi sepenuhnya. Tindakan ini biasanya dilakukan dengan anestesi lokal untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur berlangsung.

Keratosis seboroik adalah kondisi kulit yang umum terjadi, terutama pada usia lanjut.

Meskipun bersifat jinak dan tidak berbahaya, kondisi ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian orang, terutama jika muncul dalam jumlah banyak atau di area yang terlihat.

Berbagai metode pengobatan tersedia untuk menghilangkan lesi ini, baik dengan terapi laser, elektrokauter, atau bedah kulit.

Jika Anda memiliki pertumbuhan kulit yang mencurigakan, konsultasikan dengan dokter untuk memastikan diagnosis dan memilih metode penanganan yang sesuai.***