Proses tanam rambut ini dapat dilakukan beberapa kali sesi, tergantung metode dan kondisi yang ingin dicapai. Biasanya hasil transplantasi rambut akan terlihat setelah enam hingga 10 bulan pasca tindakan.
-
Pemulihan
Setelah dilakukan transplantasi, kulit kepala akan ditutupi perban selama beberapa hari. Sama dengan prosedur operasi lainnya, pasien juga wajib melakukan kontrol kembali pasca transplantasi.
Baca Juga: Operasi Plastik Hidung yang Dilakukan Boy William Ternyata Banyak Digemari Masyarakat
Dokter juga akan meresepkan pereda nyeri dan beberaa obat jika diperlukan selama masa pemulihan.
Siapa Saja yang Boleh Transplantasi Rambut?
Sebenarnya tidak ada syarat khusus bagi seseorang yang ingin melakukan transplantasi atau tanam rambut. Namun sebaiknya tetap cari tahu dulu efek samping dan kemungkinan komplikasi yang dapat disebabkan pasca prosedur ini.
Berikut hal yang dapat dipertimbangkan sebelum transplantasi rambut:
-
Sudah berusia dewasa
Setidaknya seseorang berumur diatas 25 tahun, karena kebotakan dini biasanya dimulai saat usia menjelang 30 tahun.
-
Tidak mengidap penyakit autoimun
Transplantasi rambut tidak disarankan dengan seseorang yang mengidap autoimun, demi mencegah terjadinya komplikasi anastesi dan prosedur lainnya.
-
Rambut donor tidak bisa dari orang lain
Transplantasi rambut dilakukan dengan mengambil rambut pada individu itu sendiri, untuk menghindari ketidakcocokan saat ditanam.
Resiko Transplantasi Rambut
Meski tergolong operasi ringan, perlu diketahui bahwa transplantasi rambut juga memiliki resiko ataupun komplikasi pasca tindakan.
Beberapa resiko transplantasi rambut adalah:
- Alami folikulitis yaitu peradangan pada kulit kepala saat rambut baru tumbuh
- Gatal dikulit kepala
- Rambut menjadi rontok
- Keloid pada bekas sayatan operasi***
Artikel Terkait
Rambut Rontok Berlebihan, Apakah Gejala dari Suatu Penyakit?
Operasi Plastik Hidung yang Dilakukan Boy William Ternyata Banyak Digemari Masyarakat
Boy William Jalani Operasi Plastik Hidung, Ketahui Efek Samping dan Komplikasinya