hidup-sehat

Viral! Kerokan Bisa Sebabkan Stroke? Ini Kata Dokter

Minggu, 30 Maret 2025 | 16:00 WIB
Efek kerokan (Widhy Lutfiah Marha )

 

SURATDOKTER.com- Di Indonesia, kerokan sudah menjadi tradisi turun-temurun yang dipercaya ampuh mengusir masuk angin. Dengan modal koin dan minyak, garis-garis merah di punggung dianggap sebagai tanda kesembuhan.

Namun, baru-baru ini muncul peringatan yang mengejutkan: kerokan bisa menyebabkan stroke! Isu ini ramai diperbincangkan di media sosial, memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Tapi, benarkah kerokan seberbahaya itu? Atau ini hanya mitos yang dibesar-besarkan?

Ketika Tradisi Bertemu Medis: Kerokan di Mata Dokter

Bagi banyak orang, kerokan bukan sekadar pengobatan, melainkan warisan budaya yang melekat kuat. Namun, di dunia medis, kerokan sering kali dianggap sebagai praktik yang kurang aman.

Beberapa dokter mengkhawatirkan efeknya pada pembuluh darah, terutama bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Menurut ahli saraf, gesekan keras saat kerokan bisa memengaruhi pembuluh darah di bawah kulit. Pada orang dengan pembuluh darah yang lemah atau mengalami penyumbatan ringan, tekanan dari kerokan berisiko memicu pecahnya pembuluh darah kecil, yang dalam kasus ekstrem bisa mengarah pada stroke ringan.

Baca Juga: Bagimana Sih Kerokan Jika Dilihat Dari Sisi Medis? Ini Dia Penjelasannya!

Ini bukan sekadar ketakutan tanpa dasar, tetapi ada bukti medis yang mendukungnya.

Bagaimana Kerokan Bisa Memicu Stroke?

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Nah, inilah yang perlu diperhatikan:

1. Tekanan Berlebih pada Pembuluh Darah

Kerokan menyebabkan pelebaran pembuluh darah secara drastis. Bagi orang yang memiliki hipertensi atau gangguan pembuluh darah, pelebaran yang tiba-tiba ini bisa berisiko menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil, yang berujung pada stroke ringan.

2. Risiko Microtrauma pada Pembuluh Darah

Gerakan menggosok dengan tekanan tinggi bisa menyebabkan microtrauma atau luka kecil pada kapiler di bawah kulit. Pada individu dengan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah akibat plak), trauma ini bisa memperburuk kondisi dan meningkatkan risiko penyumbatan.

3. Efek pada Vagus Nerve

Kerokan di area leher atau bagian atas punggung dapat memengaruhi saraf vagus yang berperan dalam mengatur tekanan darah dan detak jantung. Stimulasi berlebihan pada saraf ini bisa menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, yang dalam kondisi tertentu bisa memicu stroke.

Halaman:

Tags

Terkini