SURATDOKTER.com - Banyak orang menikmati minuman segar dengan tambahan jeruk nipis saat bersantai di bawah sinar matahari.
Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa kombinasi air jeruk nipis dan paparan sinar matahari dapat menyebabkan reaksi kulit yang berbahaya.
Kondisi ini dikenal sebagai fitofotodermatitis, yang sering disebut sebagai margarita burn karena sering terjadi pada orang yang memeras jeruk nipis ke dalam margarita di siang hari.
Apa Itu Fitofotodermatitis?
Fitofotodermatitis adalah reaksi kulit akibat kontak dengan zat kimia tertentu yang terkandung dalam beberapa tumbuhan, disertai paparan sinar matahari.
Baca Juga: Hati-Hati! Polusi Udara Bisa Picu Eksim Kulit!
Zat yang menyebabkan reaksi ini disebut furocoumarin, yang terdapat dalam berbagai jenis buah dan tanaman, terutama jeruk nipis, jeruk bergamot, dan beberapa tanaman liar lainnya. Ketika zat ini terkena kulit dan kemudian terpapar sinar matahari, kulit dapat mengalami iritasi, kemerahan, bahkan lepuh yang menyerupai luka bakar parah.
Kondisi ini tidak hanya terjadi karena jeruk nipis, tetapi juga dapat dipicu oleh tanaman seperti adas, rumput liar, peterseli liar, dan lobak liar. Beberapa kasus juga terjadi akibat kontak dengan tanaman hias seperti Pelea anisata, yang sering digunakan dalam pembuatan lei di Hawaii, serta tanaman herbal seperti St. John’s Wort.
Siapa yang Berisiko?
Reaksi ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh orang-orang yang memiliki kulit cerah atau sensitif terhadap sinar matahari.
Mereka yang bekerja di industri perhotelan, seperti koki dan bartender, juga lebih rentan, terutama jika mereka sering menangani jeruk nipis di area terbuka seperti bar kolam renang atau restoran dengan area luar ruangan.
Selain itu, individu yang sering beraktivitas di alam bebas, seperti pendaki dan pesepeda, juga harus berhati-hati karena banyak tanaman liar yang mengandung zat pemicu fitofotodermatitis.
Bagaimana Gejalanya?
Gejala awal biasanya muncul dalam beberapa jam setelah kontak dengan zat pemicu dan paparan sinar matahari. Kulit yang terkena bisa mengalami:
- Kemerahan dan iritasi
- Ruam yang menyerupai luka akibat tanaman beracun
- Lepuh berisi cairan yang terasa perih
- Setelah sembuh, area yang terkena bisa mengalami hiperpigmentasi, yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap dalam jangka waktu lama
Baca Juga: Yuk Intip Resep Rahasia Sonam Kapoor Dalam Merawat Kulit dan Rambutnya Agar Selalu Glowing
Salah satu contoh kasus adalah seseorang yang mengalami ruam seperti terkena tanaman beracun setelah memotong rumput. Setelah diselidiki, ternyata sebelum keluar rumah, ia sempat membuat guacamole dan air jeruk nipis mengenai kulitnya.
Saat terpapar sinar matahari, zat tersebut bereaksi dan menyebabkan iritasi kulit yang cukup parah.
Jika mengalami gejala fitofotodermatitis, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan kondisi ini: