• Senin, 22 Desember 2025

Nian Gao, Kue Keranjang Jajanan Khas Tahun Baru Imlek, Berikut Sejarah dan Jumlah Kalorinya

Photo Author
- Sabtu, 10 Februari 2024 | 13:58 WIB
nian gao atau kue keranjang, jajanan yang selalu ada di perayaan tahun baru Imlek (canva.com/Ikarahma)
nian gao atau kue keranjang, jajanan yang selalu ada di perayaan tahun baru Imlek (canva.com/Ikarahma)

 

SURATDOKTER.com – Tahun baru imlek identik dengan perayaan yang meriah. Ada berbagai macam jajajan khas yang menemani di setiap perayaan tahun baru Imlek, salah satu yang tidak boleh dilewatkan adalah nian gao.

Di Indonesia, nian gao lebih dikenal dengan nama kue keranjang. Tidak hanya rasanya yang lezat, kue keranjang juga memiliki makna simbolis yang cukup kuat dalam budaya Tionghoa.

Nian gao atau kue keranjang memiliki rasa yang kenyal dan manis. Penting untuk mengonsumsinya dengan bijak agar tetap sehat dan seimbang. 

Sejarah Kue Keranjang

Secara harfiah, nian gao artinya kue tahun atau tahun yang lebih tinggi. Tradisi menghadirkan nian gao atau kue keranjang dalam perayaan tahun baru Imlek dipercaya sudah berlangsung lama.

Menurut legenda, nian gao berkaitan dengan kisah nian, yaitu makhluk mitos yang muncul pada malam tahun baru.

Nian menyerang dan memakan penduduk desa terutama anak-anak. Kelemahan Nian adalah dia takut terhadap suara-suara keras dan warna merah.

Sehingga orang-orang Tionghoa berinisiatif membuat kue dari bahan-bahan merah dan menghasilkan suara letupan saat di masak untuk menakut-nakuti dan mengusir Nian dari desa.

Yang kemudian tradisi ini terus berkembang dan diturunkan secara turun temurun hingga saat ini.

Baca Juga: Identik dengan Perayaan, Berikut Tips Sehat Konsumsi Makanan yang Dibakar saat Malam Tahun Baru

Makna Kue Keranjang

Nian gao atau kue keranjang ini juga memilki makna simbolis yang cukup mendalam.

Bentuk lingkaran pada kue keranjang melambangkan keutuhan dan keharmonisan dalam keluarga.

Sedangkan warna merah pada kue keranjang sampai sekarang masih dikaitkan dengan sejarahnya, yang artinya memberi keberuntungan dan perlindungan dari hal-hal buruk.

Tidak hanya bentuk dan warnanya, bahan yang digunakan pun memiliki makna simbolis.

Pemilihan bahan tepung ketan menghasilkan kue yang kenyal. Ketan yang kenyal tersebut melambangkan kelanjutan hidup dan keeratan hubungan. Sedangkan proses masaknya dengan cara dikukus memiliki arti kemurnian.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ayunda Christina

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bolehkah Penderita Gerd Mengonsumsi Vitamin D?

Kamis, 4 Juli 2024 | 12:00 WIB

Terpopuler

X