Penting untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin dan mengatasi keraguan terkait penggunaannya.
Organisasi global dan pemerintah telah bergabung untuk mendukung penelitian dan implementasi vaksin TB.
WHO telah merumuskan rencana untuk pengembangan vaksin TB dengan target memperkenalkan vaksin baru yang lebih efektif pada tahun 2025.
Kemitraan seperti Stop TB dan Global Fund untuk AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria sangat penting dalam memastikan pendanaan dan sumber daya untuk inisiatif vaksin TB.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Penyehatan Lingkungan, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah berhasil mengurangi insidens, prevalens, dan angka kematian Tuberkulosis (TB).
Angka insidens TB berhasil menurun sebesar 45%, yaitu dari 343 (1990) menjadi 189 (2010) per 100.000 penduduk.
Selanjutnya, angka prevalensi juga berhasil menurun sebesar 35%, yaitu dari 443 (1990) menjadi 289 (2010) per 100.000 penduduk.
Sementara itu, angka kematian akibat TB berhasil menurun sebesar 71%, yaitu dari 92 (1990) menjadi 27 (2010) per 100.000 penduduk.
Beberapa program terobosan telah dilaksanakan pada tahun 2012 untuk menghadapi tantangan tersebut.
Program-program tersebut antara lain pengetahuan dan pelaksanaan TB pada proses Akreditasi Rumah Sakit, Surat Tanda Register (STR), Surat Izin Praktik (SIP) oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Penggunaan Rapid Diagnostic Test dalam Pemeriksaan TB melalui implementasi metode Line Probe Assay (LPA) HAIN test; Penggunaan 17 Gen Expert secara bertahap; Penetapan dan pelaksanaan Laboratorium National Tuberculosis Referral Laboratory.
Kerjasama dengan asuransi kesehatan dengan penggagasan penerapan standar pengobatan TB dengan DOTS bagi seluruh pasien TB; Pengajuan Prakualifikasi Obat TB ke WHO untuk Kimia Farma, IndoFarma, Phapros;
Baca Juga: Pilihan Menu Buka Puasa Sehat selama Bulan Ramadhan, Bunda Wajib Catat
Penyusunan exit strategy program pengendalian TB untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana donor; Inisiasi penerapan tes tuberkulin untuk mendukung diagnosis TB pada anak; dan Inisiasi pengobatan profilaksis INH bagi ODHA.
Selain itu, Yana menyatakan bahwa trend utilisasi TCM di Provinsi Gorontalo mengalami fluktuasi selama 3 tahun terakhir.
Artikel Terkait
Cara Mengurangi Batuk pada Pasien yang Terkena TBC