SURATDOKTER.com - Menonton film porno secara sekali-kali boleh saja. Namun, jika aktivitas tersebut menjadi kebutuhan utama, mungkin Anda mengalami gangguan narsistik!
Apa yang muncul pertama kali dalam benak ketika mendengar istilah gangguan narsistik?
Mungkin banyak yang segera terpikirkan, seperti membangga-banggakan diri sendiri, mengharapkan pengakuan terus-menerus, dan kesulitan menerima penolakan.
Pemikiran tersebut tidaklah keliru. Gangguan narsistik memang merupakan salah satu jenis gangguan kepribadian yang membuat seseorang merasa bahwa dirinya harus menjadi pusat perhatian utama.
Baca Juga: Serupa Tapi tak Sama, Berikut Jenis Kepribadian Introvert dalam MBTI
Pernahkah berpikir bahwa gejala gangguan narsistik juga dapat tercermin dari kecenderungannya untuk menonton film porno?
Hubungan Gangguan Narsistik dan Nonton Film Porno
Seorang ahli psikologi klinis yang bernama dr. Ramani Durvasula sebelumnya membahas keterkaitan antara seseorang yang mengalami gangguan narsistik dan kecenderungan untuk menonton film dewasa.
Menurut dr. Durvasula, pornografi memang menjadi daya tarik bagi seseorang dengan gangguan narsistik.
Karakteristik narsistik yang dimiliki oleh mereka secara ideal sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh konten pornografi.
"Salah satu kelemahan yang melekat pada seseorang dengan sifat narsistik adalah kurangnya perhatian terhadap keintiman," ungkap Durvasula, seperti yang dilansir oleh Men's Health.
Baca Juga: Daftar Pekerjaan yang Cocok untuk Tipe Kepribadian INFP
Bagi seseorang yang bersifat narsistik, hubungan yang mereka bentuk sebagian besar bertujuan untuk memperkuat rasa harga diri mereka.
Hubungan yang dijalankan oleh mereka tidak benar-benar berasal dari cinta, saling penghargaan, atau kesetaraan, menurut penilaian Durvasula.
Dari perspektif kesehatan mental yang sehat, Durvasula menekankan bahwa seks seharusnya menjadi cara untuk menyatakan ketertarikan, cinta, dan ikatan antarhubungan.