SURATDOKTER.com - Gangguan identitas disosiatif, yang juga dikenal sebagai kepribadian ganda yaitu suatu kondisi di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Seseorang yang mengalami gangguan ini mungkin merasakan sensasi "tidak nyata" dan seolah-olah berada di luar tubuh, sambil kehilangan ingatan (amnesia) ketika salah satu kepribadian muncul.
Segala kalangan, tanpa memandang usia, gender, atau ras, dapat mengalami kepribadian ganda.
Umumnya, gangguan ini disebabkan oleh pengalaman traumatis dan stres yang berkelanjutan.
Baca Juga: Mengenal Ketsueki-gata: Mitos Kepribadian Berdasarkan Golongan Darah
Trauma tersebut dapat berasal dari berbagai situasi, seperti kecelakaan, bencana alam, situasi darurat militer, atau bahkan menjadi korban tindakan kriminal, pelecehan fisik, atau pelecehan mental.
Apa itu Kepribadian Ganda?
kepribadian ganda, merupakan suatu kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Penderita gangguan ini mengalami perubahan kepribadian tanpa menyadari perubahan tersebut.
Gejala-gejala gangguan ini melibatkan masalah dalam memori, kesadaran, atau kepribadian, yang semuanya timbul sebagai akibat dari stres atau pengalaman traumatis yang dialami oleh seseorang tersebut pada masa kecilnya.
Trauma tersebut dapat berupa pengalaman kekerasan fisik atau emosional yang terjadi berulang kali.
Ciri-ciri Kepribadian Ganda
- Jika seringkali terasa seolah terpisah dari diri sendiri, baik secara fisik maupun mental, perlu mewaspadai gejala gangguan identitas disosiatif yang dapat mengakibatkan perubahan kepribadian tanpa kesadaran, termasuk perasaan depersonalisasi.
- Pada kasus gangguan identitas disosiatif, seringkali mengalami kehilangan waktu, terbangun di tempat yang tidak dikenal, dan kesulitan mengingat peristiwa tersebut, menyebabkan perasaan sering kehilangan waktu.
- Ciri khas kepribadian ganda melibatkan keberagaman keterampilan yang muncul secara sporadis, berbeda dengan multitasking, di mana tiap kepribadian memiliki kemampuan khusus yang dapat berubah sesuai kepribadian yang sedang dominan.
- Pergantian kepribadian yang drastis dapat menyulitkan interaksi sosial dan kegiatan sehari-hari, menciptakan masalah di lingkungan sosial seperti tempat kerja.
- Kepribadian ganda dapat memicu perilaku yang merugikan diri sendiri, bahkan meningkatkan risiko percobaan bunuh diri, dengan perkiraan bahwa 70 persen penderita mengalami hal ini.
- Salah satu karakteristik kepribadian ganda adalah ketidakmampuan merasakan nyeri fisik, yang dapat mendorong penderita untuk menyakiti diri sendiri.
- Pergantian selera secara drastis dalam hal makanan, aktivitas, dan penampilan dapat menimbulkan stres pada penderita kepribadian ganda.
- Pada gangguan identitas disosiatif, sering kali merasa hanya sebagai "pengamat," di mana ucapan atau perbuatan yang dilakukan terasa tidak terkendali dan berbeda dari biasanya.
- Kepribadian ganda dapat menyebabkan kelelahan dan sakit kepala karena pergantian kepribadian dalam satu hari dapat menguras fisik.
- Dampak fisik dan mental dari kepribadian ganda dapat menyebabkan cemas dan depresi, menciptakan perasaan ketidakbahagiaan terhadap kondisi diri sendiri.
Penyebab Kepribadian Ganda
Hingga kini, akar penyebab kepribadian ganda belum dapat dipastikan dengan jelas. Meski demikian, beberapa kondisi diduga sebagai pemicunya, antara lain:
1. Trauma Berat
Mengalami trauma fisik, seksual, atau emosional yang signifikan pada masa kanak-kanak atau remaja dapat menjadi pencetus kondisi ini.
Baca Juga: Memiliki Lebih Dari Satu Kepribadian, Apakah Alter Ego Sama Dengan Kepribadian Ganda?
Seseorang yang menghadapi pengalaman traumatis mungkin mengembangkan identitas yang berbeda sebagai mekanisme untuk mengatasi, melindungi diri dari kenangan dan rasa sakit yang terkait. Gejala traumatis ini seringkali diabaikan oleh banyak orang.