SuratDokter.com - Transportasi umum adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang, menawarkan kenyamanan dan efisiensi. Namun, penting untuk menyadari potensi risiko kejahatan yang terkait dengan bepergian di dalam Transportasi umum, seperti angkot, bus, ataupun kereta. Beragam risiko kejahatan, seperti pencurian dan pelecehan seksual dapat terjadi di dalam tempat ramai sekalipun.
Pelecehan seksual merupakan suatu tindakan seksual yang berupa tindakan seksual, ujaran seksual yang sifatnya memaksa oleh pelaku terhadap korban diinginkan terhadap seseorang.
Kasus pelecehan seksual masih marak terjadi di masyarakat, terutama terhadap wanita. Tercatat sebanyak lebih dari 3.000 kasus kejahatan seksual di transportasi umum di 2022.
Baca Juga: Mengenal Pelecehan Seksual Verbal dan Non Verbal, Serta Hal yang Harus Dilakukan Jika Mengalaminya
Hal ini merupakan keadaan yang serius, dan diperlukan kewaspadaan serta langkah-langkah pencegahan. Berikut beberapa tips untuk menghindari pelecehan seksual di dalam transportasi Umum:
1. Pilih Tempat yang Terang
Pilihlah halte bus, stasiun kereta, dan terminal angkot di area yang terang. Kegelapan dapat memberikan tempat persembunyian bagi pelaku kejahatan, jadi selalu pastikan bahwa diri Anda berada di area yang terlihat oleh orang lain.
2. Selalu Sadar dan Waspada dengan Keadaan Sekitar
Hindari hal - hal yang dapat mengganggu fokus Anda, seperti penggunaan ponsel berlebihan atau mengenakan headphone dengan volume tinggi. Tetap waspada dan sadar terhadap orang-orang di sekitar Anda sangatlah penting ketika sedang berada di Transportasi Umum.
Ketika Anda fokus dan sadar akan situasi sekitar, Anda kemungkinan dapat bereaksi dengan cepat terhadap situasi yang mungkin tidak membuat Anda nyaman atau dirasa membahayakan.
3. Tidak Pergi Sendirian
Jika Anda harus menempuh perjalanan jauh yang bahkan belum pernah Anda kunjungi, ada baiknya untuk pergi bersama dengan teman atau keluarga. Ada kekuatan dalam jumlah, dan pelaku kejahatan biasanya tidak menarget individu yang memiliki kelompok yang lebih besar.
4. Ketahui Lokasi Pintu Darurat
Biasakan diri Anda dengan pintu darurat di bus, kereta, dan angkot. Mengetahui lingkungan sekitar juga mencakup mengetahui cara keluar dengan cepat dalam keadaan darurat atau jika Anda merasa terancam.
Atau, ketika Anda sedang berada di dalam angkot dan merasa terancam, bukanlah jendela supaya Anda dapat berteriak.
5. Percaya kepada Insting Anda
Jika sesuatu terasa aneh atau Anda merasa tidak nyaman, percayalah pada insting Anda dan ambil tindakan. Pindah dari tempat tersebut, dan temui petugas keamanan atau petugas transportasi, atau beri tahu penumpang lain jika perlu.
6. Berkomunikasi dengan Orang Lain
Jika Anda merasa tidak aman dan merasa terancam, mulailah percakapan santai dengan penumpang lain. Hal ini dapat menciptakan rasa komunitas dan membuat kemungkinan seseorang dengan niat buruk untuk mendekati Anda menjadi berkurang.