SURATDOKTER.com - Waxing menjadi salah satu metode penghilang bulu yang populer karena hasilnya cepat dan dapat bertahan lebih lama dibanding mencukur. Namun, ada saat-saat tertentu ketika tubuh memberikan sinyal untuk berhenti dulu.
Kondisi kulit yang tidak stabil atau tanda iritasi berat bisa menjadi peringatan bahwa waxing tidak aman untuk dilanjutkan. Agar tidak salah langkah, penting memahami batas aman waxing dan kapan kondisi tersebut memerlukan bantuan tenaga medis.
Baca Juga: Cara Memilih Waxing yang Aman dan Tepat untuk Kulit Sensitif
1. Tanda-Tanda Bahwa Kamu Harus Berhenti Waxing Sementara
Kulit sebenarnya cukup kuat, tetapi setiap tarikan lilin membuatnya mengalami stres kecil. Ketika stres ini terlalu berulang, beberapa gejala muncul sebagai tanda bahwa tubuh meminta jeda.
• Kemerahan yang tidak hilang lebih dari 24–48 jam
Kemerahan singkat adalah hal normal. Namun jika warnanya tetap terang, luas, atau terasa panas lebih dari dua hari, kulit sedang mengalami peradangan berkepanjangan.
• Muncul bintik seperti luka bakar kecil
Wax terlalu panas atau tarikan yang terlalu kuat dapat memicu luka mikro. Jika ini muncul, waxing sebaiknya dihentikan sementara sampai permukaan kulit benar-benar pulih.
• Kulit terasa sangat perih saat disentuh
Rasa perih ringan masih wajar. Tetapi ketika kulit nyeri bahkan tanpa gesekan, itu pertanda lapisan pelindung kulit sedang rusak.
• Kulit mengalami penggelapan yang terus bertambah
Hiperpigmentasi yang makin menggelap dari sesi ke sesi menunjukkan bahwa kulit mengalami iritasi berulang. Waxing sebaiknya dihentikan sampai penyebab pigmentasi diatasi.
• Dermatitis atau ruam