-
Perbaiki Rutinitas Membersihkan Wajah
Bersihkan wajah dua kali sehari dengan sabun pencuci muka yang lembut dan tidak mengandung alkohol. Hindari mengusap wajah secara berlebihan karena bisa menambah iritasi pada kulit.
-
Pilih Eksfoliator yang Lembut
Pengelupasan ringan dapat membantu menyingkirkan sel-sel kulit mati sekaligus mencegah pori-pori tersumbat. Gunakan produk dengan kandungan AHA seperti asam glikolat atau BHA seperti asam salisilat dalam kadar rendah.
-
Pilih Skincare Non-komedogenik
Pastikan produk yang digunakan tidak menyumbat pori-pori. Label “non-comedogenic” biasanya menjadi petunjuk bahwa produk tersebut aman untuk kulit berjerawat atau beruntusan.
-
Hindari Produk dengan Pewangi dan Alkohol Tinggi
Zat-zat ini bisa memperparah iritasi kulit dan menyebabkan reaksi yang memicu beruntusan.
-
Konsultasikan ke Dokter Kulit Bila Perlu
Jika beruntusan tidak membaik setelah beberapa minggu perawatan mandiri, ada baiknya berkonsultasi ke dokter. Terkadang, pengobatan topikal atau oral tertentu seperti antibiotik ringan, krim antijamur, atau retinoid diperlukan.
-
Perhatikan Pola Makan dan Gaya Hidup
Batasi asupan makanan manis, produk olahan susu, serta junk food karena jenis makanan tersebut dapat memperparah masalah kulit. Cukupi juga kebutuhan air harian dan istirahat yang cukup.
Kapan Harus Waspada?
Beruntusan yang tidak kunjung membaik, disertai rasa gatal parah, perih, atau menjalar ke area tubuh lain bisa menandakan kondisi medis tertentu seperti dermatitis atau infeksi jamur. Segera periksakan ke fasilitas kesehatan jika muncul tanda-tanda tersebut.
Beruntusan memang tidak membahayakan nyawa, tetapi bisa berdampak pada kepercayaan diri dan kenyamanan kulit.