penyakit

Kusta: Penyakit Infeksi Kronis yang Masih Menjadi Tantangan Kesehatan Dunia

Minggu, 30 November 2025 | 23:35 WIB
Kusta

SURATDOKTER.com - Kusta, atau disebut juga penyakit Hansen, merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.

Mikroorganisme ini menyerang kulit, saraf tepi, serta beberapa jaringan tubuh seperti mata dan saluran napas bagian atas. Meski bukan penyakit baru, kusta masih ditemukan di banyak negara, termasuk Indonesia.

Penyakit ini berkembang sangat pelan. Dalam beberapa kasus, tanda-tandanya baru terlihat setelah bakteri hidup dalam tubuh bertahun-tahun.

Karena itu, banyak penderita awal tidak menyadari bahwa sensasi tubuh mereka sudah mulai berubah.

Baca Juga: Kusta: Penyakit Infeksi Kronis yang Masih Menjadi Tantangan Kesehatan Dunia

Bagaimana Kusta Menular?

Penularannya tidak semudah flu atau batuk biasa. Bakteri kusta hanya berpindah melalui kontak erat dan berkepanjangan, terutama dari percikan cairan pernapasan penderita yang belum diobati.

Orang yang tinggal serumah dengan pasien yang belum menjalani terapi memiliki risiko lebih tinggi.

Namun, sebagian besar manusia memiliki daya tahan tubuh yang kuat terhadap bakteri ini. Artinya, tidak semua orang yang terpapar akan sakit.

Tanda dan Gejala Kusta

Kusta dapat menunjukkan gejala yang berbeda pada setiap orang, namun umumnya meliputi:

1. Bercak di kulit yang tidak terasa apa pun

Bercak bisa tampak lebih cerah atau lebih gelap dari kulit sekitarnya, disertai mati rasa saat disentuh.

2. Kesemutan atau hilangnya sensasi di tangan dan kaki

Kerusakan saraf menyebabkan kemampuan merasakan suhu atau sentuhan menjadi berkurang.

3. Penebalan saraf

Biasanya terjadi pada saraf lengan, pergelangan tangan, dan kaki.

4. Luka di kulit yang tidak terasa sakit

Karena saraf sensorinya rusak, penderita tidak sadar saat mengalami luka kecil yang akhirnya memburuk.

5. Kelemahan otot

Beberapa penderita mengalami kelemahan pada jari, telapak kaki, hingga kesulitan menggenggam atau berjalan.

Halaman:

Terkini

Bagaimana Sakit Maag Biasa Bisa Berkembang Menjadi GERD?

Minggu, 30 November 2025 | 21:40 WIB