5. Telogen Effluvium: Rambut Rontok Banyak Secara Mendadak
Telogen effluvium terjadi ketika banyak folikel masuk ke fase “istirahat” secara bersamaan. Akibatnya, rambut rontok dalam jumlah besar dalam waktu singkat.
Kondisi ini sering dipicu oleh stres berat, demam tinggi, perpindahan hormon setelah melahirkan, diet ekstrem, atau efek obat tertentu. Walau terlihat menakutkan, tipe ini umumnya bersifat sementara bila pemicunya diatasi.
6. Traction Alopecia: Kebotakan Akibat Tarikan Berulang
Traction alopecia muncul akibat gaya rambut yang terlalu ketat, seperti kuncir kuda yang kuat, kepangan, ekstensi rambut, atau penggunaan helm dan jilbab yang terlalu menekan area tertentu.
Tarikan terus-menerus membuat folikel iritasi dan akhirnya rusak. Jika dibiarkan terlalu lama, rambut bisa tidak tumbuh kembali. Mengubah kebiasaan menata rambut menjadi langkah perawatan paling penting.
Baca Juga: Jangan Sampai Botak Saat Masih Muda! Berikut Sebab, Cara Mencegah dan Penanganan Kebotakan Dini
7. Scarring Alopecia: Kebotakan Karena Jaringan Parut
Scarring alopecia (cicatricial alopecia) terjadi ketika peradangan menghancurkan folikel rambut dan menggantinya dengan jaringan parut. Kerusakan bersifat permanen sehingga rambut di area tersebut tidak dapat tumbuh kembali.
Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi bakteri dan jamur, penyakit autoimun, hingga cedera fisik pada kulit kepala. Diagnosis dini sangat penting untuk menghentikan penyebaran kerusakan.
Baca Juga: Agnez Mo Berjuang Melawan Penyakit Alopecia Areta yang Sebabkan Dirinya Alami Bercak Botak
Setiap jenis alopecia memiliki perjalanan dan tingkat keparahan yang berbeda. Jika kerontokan terjadi semakin intens atau pola kebotakan mulai terlihat jelas, pemeriksaan ke dokter kulit menjadi langkah terbaik.
Identifikasi dini dapat membantu mencegah kerusakan folikel lebih lanjut dan mengoptimalkan peluang pertumbuhan rambut kembali.***