SURATDOKTER.com - Karies gigi atau gigi berlubang sering kali dianggap masalah ringan. Padahal, kondisi ini bisa mengganggu tumbuh kembang anak, terutama jika tidak segera ditangani.
Sayangnya, banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami penyebab karies pada anak, yang sebenarnya bisa dicegah sejak awal.
Salah satu penyebab umum yang sering terabaikan adalah penggunaan pasta gigi yang tidak mengandung fluoride.
Zat ini memiliki peran besar dalam menjaga kekuatan lapisan pelindung gigi serta membantu melawan efek merusak dari asam yang dihasilkan oleh bakteri. Apabila anak memakai pasta gigi yang tidak mengandung fluoride, maka daya tahan gigi susunya terhadap kerusakan menjadi jauh berkurang.
Tak hanya itu, kebiasaan menyikat gigi yang kurang optimal turut menjadi penyebab utama. Anak-anak yang masih berusia di bawah enam tahun biasanya belum mampu menyikat gigi dengan benar karena kemampuan motorik halus mereka belum berkembang secara sempurna.
Akibatnya, sisa makanan masih menempel di sela-sela gigi, yang lama-kelamaan bisa menjadi sarang bakteri. Sayangnya, tidak semua orang tua memeriksa ulang atau membantu menyikatkan gigi anak setelahnya. Padahal, pengawasan orang tua masih sangat diperlukan pada usia ini.
Bakteri yang berasal dari mulut orang dewasa pun dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah.
Misalnya, saat orang tua meniup makanan anak atau menggunakan sendok yang sama saat menyuapi, bakteri dari mulut orang dewasa bisa berpindah ke mulut anak. Hal ini memperbesar peluang terjadinya infeksi gigi, apalagi jika kondisi mulut anak tidak bersih.
Kebiasaan anak yang suka mengemut makanan, meskipun bukan makanan manis, juga bisa memicu karies. Karbohidrat yang tertahan lama di mulut akan difermentasi oleh bakteri dan menghasilkan asam.
Kondisi asam inilah yang secara perlahan merusak email gigi. Apalagi jika anak sering mengonsumsi makanan berbahan dasar tepung, seperti biskuit atau roti, yang cenderung menempel di gigi lebih lama.
Masalah lainnya muncul ketika anak sudah menyikat gigi, tetapi kembali makan atau minum susu sebelum tidur. Ketika anak tertidur, jumlah air liur yang dihasilkan tubuh secara alami akan berkurang. Sementara itu, air liur memiliki peran penting sebagai pelindung alami bagi kesehatan gigi.
Padahal, air liur berfungsi sebagai pelindung alami gigi. Jika sisa makanan atau minuman manis masih tertinggal di mulut saat anak tertidur, maka risiko gigi berlubang pun meningkat tajam.