Selain E. coli, bakteri lainnya juga bisa menyebabkan ISK, seperti Proteus mirabilis, Klebsiella pneumoniae, dan Streptococcus grup B.
Baca Juga: Kehamilan Ektopik atau Hamil di Luar Kandungan: Sebab Hingga Penanganannya
Bagaimana Cara Mengetahui dan Mengobatinya?
Untuk memastikan adanya ISK, tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan urine. Dua jenis tes yang umum dilakukan adalah urinalisis untuk melihat tanda-tanda infeksi, dan kultur urine untuk mengidentifikasi jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
Dokter akan memberikan antibiotik yang aman dikonsumsi selama kehamilan jika ibu tersebut sudah dipastikan terkena ISK. Obat ini biasanya diminum selama 3 hingga 7 hari, tergantung tingkat keparahannya.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Beberapa cara yang dapat membantu mencegah ISK selama kehamilan antara lain:
- Pastikan ibu minum cukup air setiap harinya.
- Tidak menahan keinginan buang air kecil dan memastikan kandung kemih kosong sepenuhnya.
- Membersihkan area genital dengan cara yang benar, yaitu dari depan ke belakang.
- Gantilah pakaian dalam setiap hari dan pilihlah yang berbahan katun agar lebih menyerap keringat.
- Sebelum dan setelah berhubungan intim, pastikan untuk buang air kecil agar kandung kemih kosong.
- Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi atau bahan kimia yang terlalu keras.
Baca Juga: Ladies, Kenali Telur Atau Ovum di Dalam Dirimu Lebih Lagi: Anatomi, Bentuk Hingga Fungsinya
Perlukah Khawatir terhadap Dampaknya?
Jika ISK diobati dengan cepat dan benar, umumnya tidak akan membahayakan janin.
Sekalipun demikian, apabila infeksi menyebar ke ginjal, dapat menyebabkan komplikasi seperti kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan yang rendah.
Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan gejala dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada tanda-tanda mencurigakan.
Infeksi saluran kencing memang cukup sering dialami oleh ibu hamil, namun bukan berarti harus dikhawatirkan secara berlebihan.
Dengan mengenali gejala, melakukan pemeriksaan sejak dini, dan mengikuti anjuran pengobatan dari tenaga medis, kondisi ini bisa ditangani dengan baik.
Pencegahan melalui kebersihan dan kebiasaan sehat juga merupakan kunci utama agar kehamilan tetap berjalan lancar dan aman hingga waktu persalinan tiba.***