SURATDOKTER.com - Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah kasus flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) pada anak-anak.
Penyakit yang disebabkan oleh enterovirus ini, khususnya Coxsackievirus, menjadi perhatian serius karena penyebarannya yang cepat dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak.
Baca Juga: Anak Usia 10 Tahun Kejang Setelah Disuntik di Puskesmas, Diduga Malpraktik
Apa itu Flu Singapura?
Flu Singapura adalah infeksi virus yang umum terjadi pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Gejala utama meliputi demam, sakit tenggorokan, ruam kulit, serta lepuhan di mulut, tangan, dan kaki.
Meskipun umumnya ringan, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis virus dan ensefalitis dalam kasus yang jarang terjadi.
Peningkatan Kasus di Indonesia
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan lonjakan kasus flu Singapura di beberapa daerah di Indonesia.
Peningkatan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk mobilitas tinggi, interaksi sosial anak-anak di sekolah, serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang pencegahan dan penanganan penyakit ini.
Faktor Penyebaran
1. Interaksi Sosial
Anak-anak yang bersekolah dan bermain di tempat umum rentan tertular virus ini.
2. Kebersihan Pribadi yang Kurang
Tidak mencuci tangan dengan benar setelah bermain atau sebelum makan dapat meningkatkan risiko infeksi.
3. Lingkungan yang Padat
Area yang padat dan kurang ventilasi mempercepat penyebaran virus.
Langkah Pencegahan
1. Meningkatkan Kebersihan
Ajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah bermain.
2. Menghindari Kontak Dekat
Hindari kontak dengan anak-anak yang terinfeksi hingga mereka benar-benar sembuh.