news

Viral Sidak Aqua dan Isu Lama Galon BPA: Dari Sumur Bor hingga Risiko Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 03:04 WIB
Viral sidak Aqua dan isu lama galon BPA

SURATDOKTER.com - Sebuah video inspeksi mendadak (sidak) oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di pabrik Aqua Subang kembali mengguncang publik.

Dalam video yang beredar di kanal YouTube-nya, Dedi tampak terkejut ketika mengetahui bahwa sumber air baku Aqua berasal dari sumur bor dalam, bukan dari mata air pegunungan sebagaimana dikira banyak orang.

Temuan ini dengan cepat viral di media sosial dan memunculkan perdebatan soal transparansi sumber air minum dalam kemasan (AMDK). Banyak warganet merasa perlu ada penjelasan jujur dari produsen air terkait asal-usul air yang mereka konsumsi setiap hari.

Baca Juga: Tips Memilih Galon yang Aman dari BPA, Kenali 7 Kode Plastik pada Kemasan!

Dari hasil kunjungan tersebut, diketahui bahwa air yang digunakan Aqua dipompa dari lapisan tanah dalam melalui sumur bor, bukan dari aliran mata air alami.

Bagi sebagian masyarakat, istilah “air pegunungan” yang selama ini melekat pada merek tersebut kini dianggap membingungkan.

Dedi Mulyadi menilai bahwa produsen perlu memberi informasi terbuka kepada konsumen agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Ia juga mengingatkan bahwa pengambilan air tanah skala besar memiliki dampak ekologis, seperti penurunan permukaan tanah dan berkurangnya cadangan air bawah tanah di wilayah pegunungan.

Temuan itu pun memunculkan kembali seruan agar industri air minum nasional lebih transparan dalam pengelolaan sumber air dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

Bayang-Bayang Lama: Isu Galon BPA

Tak lama setelah temuan tersebut viral, masyarakat kembali mengingat isu lama yang pernah menjerat industri Aqua pada 2023 — yaitu dugaan adanya cemaran BPA (Bisfenol A) dalam galon isi ulang berbahan polikarbonat.

Isu itu pertama kali mencuat setelah dr. Richard Lee, seorang dokter sekaligus influencer, membagikan hasil penelitiannya di media sosial.

Baca Juga: Air Galon, Isi Ulang, dan Rebusan: Mana yang Lebih Sehat untuk Anda?

Ia menjelaskan bahwa di sejumlah negara Eropa, penggunaan wadah minuman berbahan polikarbonat telah dilarang karena mengandung BPA yang dapat berpindah ke air jika kemasan digunakan berulang kali atau terpapar panas.

Meskipun perusahaan telah membantah tuduhan tersebut dan menyatakan produknya memenuhi standar keamanan, sebagian konsumen tetap merasa khawatir terhadap potensi paparan jangka panjang dari bahan kimia ini.

Halaman:

Tags

Terkini