SURATDOKTER.com - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah menjadi sorotan publik. Setelah sempat dikabarkan mengalami lambatnya penyerapan anggaran, kini Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa dana sebesar Rp71 triliun yang dialokasikan melalui APBN 2025 akan terserap sepenuhnya sebelum tahun berakhir.
Menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana, kunci dari penyerapan anggaran ini terletak pada jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terus bertambah di berbagai wilayah Indonesia.
Setiap SPPG memiliki kemampuan menyerap dana antara Rp900 juta hingga Rp1 miliar per bulan, tergantung pada kapasitas dan jumlah penerima manfaat yang dilayani.
Per pertengahan Oktober 2025, jumlah SPPG telah mencapai 12.000 unit, naik seratus dari laporan sebelumnya. Peningkatan tersebut berdampak langsung pada percepatan serapan anggaran, yang diperkirakan mencapai Rp6 triliun hanya dalam 10 hari.
Dengan tren ini, Dadan memperkirakan total penyerapan pada akhir Oktober bisa mencapai Rp33 triliun, dan bertambah lagi sekitar Rp7,5 triliun pada pertengahan November.
Ia juga menjelaskan bahwa pola ini akan terus berulang hingga Desember, dengan estimasi total penyerapan mencapai Rp71 triliun sesuai pagu anggaran MBG tahun ini. Dadan menegaskan, perhitungan ini menunjukkan korelasi positif antara pertumbuhan jumlah SPPG dan penyerapan dana.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa turut menyoroti pelaksanaan MBG. Ia menyebut, sebagian dana yang dikembalikan sebelumnya bukan berasal dari anggaran aktual, melainkan dari permintaan tambahan yang belum disetujui secara resmi. Penjelasan ini menepis anggapan bahwa BGN gagal menggunakan dana yang sudah ada.
Data Kementerian Keuangan per awal Oktober 2025 menunjukkan bahwa realisasi penyerapan baru mencapai Rp20,6 triliun atau sekitar 29 persen dari total pagu.
Baca Juga: Kemensos Siapkan Bantuan untuk Warga Cikande Terdampak Radioaktif Cesium-137
Dana tersebut telah digunakan untuk melayani lebih dari 31 juta penerima manfaat dari target nasional sebesar 82,9 juta orang.
Selain itu, dari sisi pelaksana teknis, BGN mencatat 30 mitra dapur utama yang terdaftar, dengan 11.504 dapur telah lolos proses verifikasi. Target BGN hingga akhir 2025 adalah membentuk 31.400 SPPG, termasuk di daerah aglomerasi dan wilayah terpencil, untuk memastikan program gizi ini menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Dengan proyeksi yang optimistis ini, BGN menegaskan komitmennya menjaga agar tidak ada dana “nganggur” di penghujung tahun.