Banyak rekan kerja Tri juga berasal dari warga sekitar yang sebelumnya menganggur. Bagi mereka, program MBG bukan hanya tentang memberi makan anak sekolah, tetapi juga memberi harapan baru bagi keluarga sederhana di desa.
Pemerintah menilai MBG sebagai fondasi penting dalam dua sektor sekaligus: kesehatan dan ekonomi.
Dari sisi gizi, program ini membantu mengurangi risiko stunting dan memastikan anak-anak tumbuh dengan nutrisi yang cukup.
Dari sisi ekonomi, MBG membuka jalur bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk ikut berkontribusi dalam rantai produksi nasional.
Dengan adanya program seperti ini, target pertumbuhan ekonomi 8 persen dinilai bukan hal yang mustahil. Jika 1 persen pertumbuhan setara dengan pembukaan 400 ribu lapangan kerja, maka 1,5 juta tenaga kerja baru dari MBG sudah memberi kontribusi setara 3 persen pertumbuhan ekonomi nasional.
Optimisme Prabowo kini tidak lagi sebatas rencana di atas kertas. Ia tumbuh nyata dari dapur-dapur kecil tempat ratusan ribu tangan bekerja setiap hari, menanak nasi, memotong sayur, dan menghidangkan semangat baru bagi masa depan Indonesia yang lebih sehat dan produktif.***