Sayangnya, penyesalan tersebut datang terlambat, dan nyawa sang bayi tidak dapat diselamatkan.
Maxim didakwa atas tuduhan "penganiayaan berat dengan sengaja" dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara di koloni hukuman dengan keamanan tinggi.
Sementara itu, Oxana Mironova, sang ibu, dijatuhi hukuman dua tahun kerja koreksi karena dianggap turut bertanggung jawab atas kematian anaknya.
Kisah ini tidak hanya menyentuh sisi kemanusiaan tetapi juga menggambarkan betapa berbahayanya kekuasaan satu orang atas orang lain dalam sebuah hubungan.
Oxana, yang sebenarnya ingin menyusui bayinya, merasa tertekan dan takut pada suaminya. Bahkan, ibunya, Galina, sempat memperingatkan bahwa Maxim berbahaya dan menyebutnya sebagai pemimpin sekte. Namun, peringatan itu tidak didengar.
Kondisi rumah tangga yang penuh tekanan membuat Oxana tidak berdaya melawan dominasi suaminya. Padahal, dalam keadaan normal, seorang ibu pasti akan berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Rasa takut dan keterpaksaan membuatnya tetap diam dan hanya bisa berusaha menyusui bayinya secara diam-diam.
Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi kita tentang pentingnya mendahulukan kesehatan dan keselamatan anak daripada mengikuti keyakinan ekstrem yang tidak didukung oleh ilmu pengetahuan.
Bayi yang baru lahir sangat bergantung pada asupan gizi yang tepat, terutama ASI, yang merupakan sumber nutrisi terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Menerapkan keyakinan pribadi tanpa mempertimbangkan kesehatan anak sama saja dengan mengorbankan nyawa yang tidak berdosa.
Baca Juga: Studi Terbaru Mengatakan Diet Mungkin Bisa Jadi Penyebab Rambut Rontok Bahkan Berpotensi Kebotakan
Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi para orang tua untuk selalu mengutamakan kesejahteraan buah hati dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab.
Jangan pernah membiarkan keyakinan ekstrem mengalahkan logika dan ilmu pengetahuan. Bayi dan anak-anak memerlukan asupan nutrisi yang seimbang agar tumbuh sehat dan kuat.
Biarkan kejadian menyedihkan ini menjadi pengingat bahwa kesehatan anak adalah hal yang tidak bisa ditawar.***