SURATDOKTER.com - Sebuah patogen baru yang disebut virus Camp Hill telah ditemukan di Amerika Serikat, khususnya di Alabama. Virus ini menarik perhatian para ilmuwan karena termasuk dalam kelompok henipavirus, yang sebelumnya telah menyebabkan wabah penyakit mematikan di berbagai belahan dunia.
Temuan ini menjadi yang pertama dari jenisnya di Amerika Utara, menimbulkan pertanyaan tentang potensi risiko bagi manusia dan satwa liar di wilayah tersebut.
Penemuan virus ini berasal dari penelitian yang dilakukan pada sampel jaringan tikus tanah berekor pendek yang dikumpulkan pada tahun 2021.
Baca Juga: Hati-hati Ribuan Warga India Masuk Bali, Apakah Aman dari Virus Nipah?
Para ilmuwan menemukan bahwa virus Camp Hill memiliki hubungan erat dengan virus Nipah dan virus Hendra, dua virus yang sebelumnya telah menyebabkan wabah dengan tingkat kematian yang tinggi.
Virus Nipah, yang pertama kali ditemukan di Malaysia pada tahun 1998, telah menyebabkan lebih dari 30 wabah di Asia Tenggara, dengan tingkat kematian yang mencapai 100% dalam beberapa kasus.
Sementara itu, virus Hendra, yang diidentifikasi di Australia pada tahun 1994, telah menginfeksi tujuh orang, dengan empat di antaranya meninggal dunia.
Gejala yang ditimbulkan oleh virus-virus dalam kelompok ini biasanya berupa demam tinggi, kesulitan bernapas, dan pembengkakan otak yang dapat berakibat fatal.
Henipavirus diketahui dapat menginfeksi berbagai jenis hewan, termasuk kelelawar, kuda, monyet, dan bahkan hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Kelelawar dianggap sebagai inang utama dari virus-virus ini, yang dapat menyebar ke manusia melalui air liur atau urine hewan yang terinfeksi.
Hingga saat ini, para ilmuwan belum menemukan bukti bahwa virus Camp Hill telah menginfeksi manusia. Namun, penemuannya menjadi pengingat bahwa virus baru dapat muncul kapan saja dan di mana saja.
Teknologi modern memungkinkan peneliti untuk mempelajari lebih dalam tentang struktur genetik virus-virus ini, sehingga semakin banyak spesies henipavirus yang teridentifikasi di berbagai negara, termasuk Ghana, Cina, Australia, dan Brasil.
Baca Juga: Kenali Virus Nipah yang Pertama Kali Muncul di Malaysia
Meskipun penelitian tentang virus Camp Hill masih dalam tahap awal, para ahli kesehatan tetap waspada terhadap potensi risiko yang ditimbulkan.
Henipavirus diketahui memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai inang, yang meningkatkan kemungkinan penyebarannya dari hewan ke manusia.