SURATDOKTER.com - Kasus flu burung kembali menjadi sorotan di Amerika Serikat setelah laporan tentang seekor kucing rumahan yang meninggal akibat virus ini.
Insiden ini terkait dengan makanan hewan peliharaan beku mentah yang dikonsumsi oleh kucing tersebut.
Produk tersebut, yang merupakan makanan kucing berbahan dasar kalkun dari Northwest Naturals, ditemukan terkontaminasi virus influenza burung H5N1, menurut Departemen Pertanian Oregon.
Produk yang terkena dampak adalah makanan kucing dalam kemasan plastik dua pon yang dijual beku.
Penarikan dilakukan setelah pengujian menunjukkan adanya "virus influenza burung yang sangat patogen."
Perusahaan menyatakan bahwa langkah ini diambil secara sukarela untuk melindungi kesehatan hewan peliharaan dan mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Baca Juga: Iowa Melaporkan Kasus Pertama Flu Burung yang Menginfeksi Pekerja Peternakan
Wabah Flu Burung di Amerika Serikat
Wabah flu burung di Amerika Serikat telah berlangsung sejak awal tahun 2024 dan berdampak pada unggas di seluruh 50 negara bagian.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), virus ini telah menjangkiti 65 orang di 10 negara bagian, sebagian besar di wilayah Barat Laut.
Walaupun risiko penularan ke manusia tetap rendah, kasus ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi pandemi baru.
Selain manusia, flu burung juga menyerang hewan, termasuk kucing domestik. American Veterinary Medical Association (AVMA) melaporkan bahwa kucing tampaknya lebih rentan terhadap flu burung dibandingkan hewan lainnya.
Gejala yang dialami kucing terinfeksi flu burung meliputi gangguan pernapasan, masalah neurologis, serta keluarnya cairan berlebihan dari mata atau hidung. Dalam banyak kasus, penyakit ini berujung pada kematian.
Penyelidikan dan Langkah Penarikan
Departemen Pertanian Oregon melakukan penyelidikan setelah seekor kucing dilaporkan meninggal karena flu burung.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa makanan hewan peliharaan beku yang dikonsumsinya mengandung virus H5N1.