Selain itu, hampir 80 persen karyawan melaporkan merasa gelisah, sementara 60 persen mengalami kecemasan. Statistik ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental di tempat kerja menjadi isu yang semakin mendesak.
Melihat kasus Li, menjadi jelas bahwa lingkungan kerja yang menuntut bisa berdampak signifikan pada kesehatan mental individu.
Penting bagi pekerja untuk memperhatikan kesehatan mental mereka dan tidak ragu untuk mencari bantuan jika merasa tertekan.
Hal ini juga menunjukkan perlunya perubahan dalam budaya kerja, agar karyawan tidak merasa tertekan hingga mengalami kondisi yang serius.
Kasus ini bukan hanya sekadar cerita tentang satu individu, tetapi juga menjadi pengingat bagi banyak orang tentang pentingnya kesehatan mental dan dukungan yang diperlukan di tempat kerja.***