news

Viral! Perusahaan Ramai Memecat Generasi Gen Z: Ini Kata Psikolog

Senin, 28 Oktober 2024 | 19:15 WIB
Perusahaan ramai memecat generasi gen z!

SURATDOKTER.com - Fenomena pemecatan karyawan generasi Gen Z di berbagai perusahaan belakangan ini menjadi perbincangan hangat.

Setiap generasi memiliki karakteristiknya sendiri dalam bekerja, termasuk Gen Z yang baru memasuki dunia karier. Namun, karakter mereka sering kali menjadi sorotan dan menimbulkan perbedaan pandangan dengan para senior.

Tidak sedikit perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk memberhentikan karyawan baru dari generasi ini karena berbagai alasan.

Menurut laporan dari Euronews, banyak perusahaan yang ramai-ramai memberhentikan karyawan Gen Z tidak lama setelah mereka diterima bekerja.

Baca Juga: Minuman Kopi Semakin Viral di Gen Z, Ini Tips Minum Kopi yang Aman Bagi Penderita Masalah Lambung!

Sebuah studi yang melibatkan 1.000 manajer yang membawahi pekerja usia 20-an mengungkapkan bahwa satu dari enam manajer tidak ingin lagi mempekerjakan karyawan dari generasi ini. Mereka menilai reputasi Gen Z dalam dunia kerja cenderung kurang baik.

Studi lainnya yang dilansir oleh Forbes dan Inc. menunjukkan bahwa sekitar 60% perusahaan telah memecat karyawan Gen Z yang baru mereka rekrut pada tahun ini.

Banyak manajer yang merasa bahwa orang-orang yang lahir pada tahun 1997 hingga 2000 kurang siap memasuki dunia kerja. Karyawan muda ini sering kali dinilai kurang memahami etika kerja, kesulitan dalam berkomunikasi, dan kurang bisa menerima kritik, sehingga dianggap belum mampu memenuhi tuntutan pekerjaan.

Alasan Pemecatan Gen Z dalam Dunia Kerja

Berdasarkan laporan, kesulitan dalam mengelola beban kerja, sering terlambat, serta kurangnya profesionalisme menjadi keluhan umum dari para manajer.

Salah seorang manajer bahkan memberikan testimoninya bahwa Gen Z sering kali tidak memiliki bekal yang memadai, baik dari segi soft skill maupun hard skill. Mereka juga dinilai belum mampu berpakaian dan berkomunikasi dengan lebih profesional di lingkungan kerja.

Penilaian lain mengungkapkan bahwa banyak Gen Z lebih fokus pada kegiatan ekstrakurikuler saat kuliah, namun kurang pengalaman langsung di dunia kerja.

Baca Juga: Selain Rentan Patah Hati, Gen Z Juga Rentan Terkena Diabetes! Semakin Banyak Cemilan dengan Gula tinggi

Hal ini dipaparkan oleh Holly Schroth, dosen senior di Haas School of Business, University of California. Menurutnya, sistem pendidikan yang fokus pada kegiatan tambahan membuat Gen Z kurang memiliki kemampuan dasar untuk berinteraksi dengan pelanggan, klien, serta rekan kerja.

Schroth juga menekankan bahwa perusahaan perlu berperan aktif dalam membantu karyawan baru dari Gen Z beradaptasi dengan dunia kerja.

Halaman:

Tags

Terkini