SuratDokter.com - Ratusan warga di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, terpaksa dilarikan ke rumah sakit diduga akibat keracunan massal karena makanan.
Mereka mengalami gejala seperti mintah, pusing dan mual, setelah mengonsumsi minuman yang diduga tercemar.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 2 Oktober 2024, ini menyebabkan ratusan orang harus mendapatkan penanganan medis di dua rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) dan Rumah Sakit HVA Toeloengredjo.
Kepala Polsek Pare, AKP Siswo Adi, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan ratusan warga yang dirawat akibat keracunan.
Baca Juga: Waspada Keracunan Makanan! Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan serta Cara Mencegah
Sekitar 200 orang terdampak, dengan 129 warga dirujuk ke RSKK. Dari jumlah tersebut, delapan orang, termasuk enam anak-anak, harus menjalani perawatan inap.
Sementara itu, RS HVA Toeloengredjo menerima 26 pasien, dengan satu di antaranya masih dalam perawatan intensif.
Berdasarkan pantauan di lapangan, situasi di rumah sakit tampak cukup sibuk. Para tenaga medis berusaha menangani kedatangan warga yang terus mengalir hingga dini hari.
Sebagian dari mereka yang kondisinya tidak parah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan sementara di tempat kejadian.
Menurut Direktur RSUD Kabupaten Kediri, dr. Gatut Rahardjo, pasien yang dirawat umumnya menunjukkan gejala ringan hingga sedang.
Baca Juga: Minum Air Kelapa Ketika Keracunan Makanan? Apakah Benar? Simak Penjelasannya!
Sebagian besar pasien yang harus menjalani rawat inap adalah anak-anak, yang kondisinya mulai menunjukkan perbaikan setelah mendapatkan penanganan medis.
Untuk pembiayaan, Gatut menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Kediri, mengingat penggunaan BPJS dalam situasi seperti ini akan memperumit proses administrasi.
Kasus keracunan massal ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara menunjukkan bahwa penyebab keracunan berasal dari minuman yang dikonsumsi warga.