SURATDOKTER.com - Israel dan Hamas setuju untuk melakukan jeda perang selama setidaknya 3 hari di Gaza. Hal ini diusulkan oleh WHO untuk pemberian vaksin polio bagi anak-anak yang masih berada di zona perang.
Pemberian Vaksin Polio Bagi Anak-anak di Gaza
Dalam perkembangan terbaru, Israel dan Hamas mencapai kesepakatan untuk menghentikan sementara pertempuran di Jalur Gaza.
Kesepakatan ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi program vaksinasi polio kepada sekitar 640.000 anak di wilayah tersebut.
Aksi ini bisa disebut sebagai "jeda perang demi vaksinasi polio" dan diusulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jeda kemanusiaan ini akan berlangsung selama tiga hari di tiga zona perang, dengan pelaksanaan pemberian vaksin polio yang dimulai Minggu pekan ini.
Vaksinasi akan dibagi dalam tiga tahap, dimulai dari Gaza tengah, kemudian dilanjutkan ke Gaza selatan, dan diakhiri di Gaza utara.
Selama setiap tahap, pertempuran akan dihentikan setiap harinya dari pukul 06.00 hingga 15.00 waktu setempat.
Keputusan untuk menghentikan sementara pertempuran ini muncul setelah laporan dari PBB tentang seorang bayi berusia 10 bulan yang lumpuh akibat polio. Ini adalah kasus polio pertama di Gaza setelah 25 tahun bebas dari penyakit tersebut.
Saat ini, Gaza telah menerima 1,26 juta dosis vaksin polio oral tipe 2 (nOPV2), dengan tambahan 400.000 dosis lagi yang akan segera tiba.
Baca Juga: Mengenal Lima Tipe Kepribadian Dalam Teori the Big 5 Personality: Kamu yang Mana?
Program vaksinasi bagi anak Gaza ini akan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Palestina bekerjasama dengan WHO, UNICEF, dan UNRWA yang melibatkan lebih dari 2.000 tenaga medis.
Rik Peeperkorn, pejabat senior WHO, menyatakan bahwa target cakupan vaksinasi mencapai 90 persen dari seluruh anak di Gaza.
Jika diperlukan, jeda kemanusiaan dapat diperpanjang hingga hari keempat untuk memastikan seluruh anak mendapatkan vaksin.