Seorang remaja dan seorang balita meninggal karena konsumsi telor ceplok?
SuratDokter.com - Telor ceplok, atau telur mata sapi, merupakan salah satu makanan favorit banyak orang. Penyajiannya yang cepat dan mudah serta rasa yang lezat membuat telur ceplok menjadi pilihan sarapan yang populer.
Namun, berita tragis baru-baru ini menggemparkan masyarakat: seorang remaja dan balita dilaporkan tewas setelah mengonsumsi telur ceplok. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Mari kita simak penjelasannya.
Kasus Tewasnya Remaja dan Balita
Dalam laporan yang diterima, di Malaysia, seorang remaja berusia 17 tahun dan seorang balita yang berusia 2 tahun ditemukan tidak bernyawa setelah menyantap telur ceplok. Kematian mendadak ini mengundang kepanikan dan spekulasi dari masyarakat.
Kejadian ini terjadi setelah acara keagamaan di kawasan sungai Chinchin, dimana 82 orang muntah-muntah hingga diare setelah menyantap catering yang disediakan dalam acara tersebut.
Ibu dari remaja berusia 17 tahun, yang juga hadir dalam acara tersebut pun sempat membawa pulang box berisi bihun goreng dan telor ceplok sebelum mengetahui makanan tersebut beracun.
Kemudian ia mengajak keluarganya menyantapnya, beruntung kedua putrinya hanya menyantap bihun goreng disaat ia, suami, dan putranya menikmati telor ceplok tersebut.
Total telur yang dikonsumsi putranya adalah 3 buah ketika akhirnya ia mengeluh sakit perut. Hal yang sama juga dirasakan oleh sang ayah, namun saat itu ia menduga hanya sakit perut biasa. Tragisnya, tak lama kemudian putranya ditemukan meninggal.
Makanan catering acara tersebut juga memakan korban seorang balita berusia 2 tahun yang langsung dilakukan tindak lanjut di Selayang Hospital. Balita tersebut mengalami demam, muntah-muntah hingga diare, sayangnya nyawanya tidak tertolong.
Penyelidikan
Pihak berwenang segera melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian kedua korban. Pemeriksaan awal mencakup analisis makanan yang mereka konsumsi, termasuk telur ceplok yang diduga sebagai pemicu tragedi tersebut.
Baca Juga: Beda Kandungan Gizi dan Manfaat Telur Ayam, Bebek, dan Puyuh: Mana yang Lebih Baik untuk Anak?
Hasil otopsi dan analisis laboratorium menunjukkan bahwa telur ceplok yang dikonsumsi oleh kedua korban terkontaminasi bakteri Salmonella.
Bakteri ini dikenal sebagai salah satu penyebab keracunan makanan yang bisa berakibat fatal, terutama bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Apa itu Salmonella?
Salmonella adalah jenis bakteri yang sering ditemukan pada makanan yang tidak dimasak dengan baik, termasuk telur mentah atau setengah matang.