news

Tragedi Keracunan Massal di Sukabumi: Bocah 9 Tahun Meninggal, Puluhan Korban Lainnya Mulai Membaik

Rabu, 12 Juni 2024 | 16:07 WIB
ilustrasi masyarakat keracunan makanan

SuratDokter.com - Tragedi keracunan massal kembali menimpa Kabupaten Sukabumi dalam seminggu terakhir. Usai menghadiri sebuah acara perayaan pernikahan, laporan menyebutkan bahwa 170 orang terkena keracunan makanan.

Dari dua kecamatan, Sagaranten dan Curugkembar, korban keracunan tersebar luas. Nafisa, seorang bocah berusia 9 tahun, menjadi korban yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit pada Senin (10/6/24).

Mereka harus segera dibawa ke RSUD Sagaranten setelah mengalami gejala keracunan. Berdasarkan informasi yang terkumpul hingga Selasa (11/6/2024), terdapat 116 korban keracunan yang berasal dari Kecamatan Sagaranten, sedangkan 64 warga lainnya berasal dari Kecamatan Curug Kembar.

Peristiwa ini bermula pada Minggu (9/6/2024), ketika para tamu diundang untuk menghadiri sebuah acara syukuran hajatan pernikahan.

Gejala keracunan mulai muncul pada Senin pagi, dengan keluhan sakit perut, mual, dan pusing yang parah.

Warga yang mengalami keracunan dibawa ke puskesmas secara bertahap dan kemudian dirujuk ke rumah sakit, meliputi lansia, anak-anak, dan bahkan seorang ibu hamil.

Baca Juga: Miris! Siswa SMP di Kota Batu Malang Dikeroyok Hingga Tewas Karena Menolak Ngeprint Tugas

Salwa, salah seorang korban yang sedang hamil, mengatakan bahwa dia telah merasakan sakit perut sejak malam sebelumnya.

Dia mengeluhkan mual, pusing, dan kondisinya seperti itu sudah berlangsung selama enam bulan.

Salwa juga menyatakan bahwa pada hari sebelumnya dia makan makanan dari hajatan, termasuk daging, nasi, sayuran, dan mi.

Analisis Mendalam tentang Korban yang Meninggal dalam Acara Keracunan Massal di Sukabumi

Menurut pihak rumah sakit, korban keracunan makanan yang meninggal dunia di duga tidak segera mendapatkan penanganan medis yang memadai dan sudah mengalami kejang-kejang saat tiba di rumah sakit.

Baca Juga: Tragedi Tabung Gas Meledak Saat Cuci Piring, Bagaimana Kejadiannya?

Andi mengungkapkan bahwa jika semua yang dirujuk mengalami demam dan kejang, bisa diasumsikan karena bakteri. Namun, menurutnya, hanya satu orang yang mengalami kejang-kejang.

Halaman:

Tags

Terkini