SURATDOKTER.com - Kasus bullying (perundungan) di wilayah pendidikan masih kerap kali terjadi.
Salah satu yang sedang ramai dibicarakan adalah kasus bullying di pondok pesantren yang menyebabkan seorang santri tewas.
Ternyata, bullying di lingkungan pondok pesantren juga sudah sering terjadi.
Penyebab Bullying di Pondok Pesantren
Kasus bullying lagi-lagi terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kasus kali ini pun sampai menyebabkan seorang santri tewas akibat luka-luka yang didapatnya dari santri lain yang lebih senior darinya.
Sebuah akun X (Twitter) @JadiUtas pun mencoba merangkum beberapa kasus bullying yang pernah terjadi di lingkungan pondok pesantren dan beritanya menjadi viral.
Hasilnya cukup mengejutkan. Di tahun 2024 yang baru berjalan dua bulan ini saja, sudah ada 3 kasus bullying di pondok pesantren. Ketiga kasus tersebut semuanya telah menewaskan masing-masing satu santri.
Pola bullying yang terjadi pun serupa: seorang santri dikeroyok santri lain hingga terluka parah. Luka parah yang didapat tidak segera ditangani sehingga korban santri pun tewas.
Hal ini tentu terasa miris karena pondok pesantren seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi santri untuk bergaul dan belajar.
Lingkungan pondok pesantren menjadikan santri bertemu dengan santri lain dari berbagai tempat. Menurut sumber, keberagaman santri inilah salah satu penyebab bullying.
Penyebab utamanya adalah faktor fisik. Pasti ada saja santri yang memiliki perbedaan fisik mencolok dan menjadikan perbedaan tersebut sebagai candaan belaka.
Baca Juga: 7 Manfaat Kecerdasan Emosional yang Perlu Diketahui
Sayangnya, candaan tersebut kerap kali tidak ada batasannya dan justru berubah menjadi bullying.
Selain itu, adanya perbedaan kepribadian di antara santri juga bisa menimbulkan kasus bullying di pondok pesantren.
Santri yang memiliki kepribadian yang cenderung pendiam dan mendapat bullying dari santri lain cenderung diam dan tidak melaporkannya.